Sabtu, 27 Maret 2021

Beli Koper Yuk!

Entah kenapa karena scroll-scroll koper dari jam 4 pagi, gua jadi entah kesambet apa jadi subuh-subuh pengen buat tulisan tentang koper.. iya, koper... adalah tas yang kita isikan barang-barang kita yang jadi teman perjalanan.

Gua sudah makan asam garam perjalanan baik karena pekerjaan maupun bukan pekerjaan dengan mencoba berbagai mode penggunaan tas. Mulai dari bawa koper besar, bawa koper kecil, bawa ransel doang, bawa tas tenteng, minimalis, fashionista dan lain-lain. Dan dari perjalanan gua itu, gua terpapar berbagai kondisi dan situasi dimana gua jadi paham sebenernya, yang paling ideal dan enak itu yang bawa-bawa koper model gimana. 

Tapi jujur, penjelajahan gua soal koper baru dimulai pada tahun 2019 dimana gua harus pergi ke China selama 14 hari, di +-7 kota. Tentunya kalian pasti terbayang hidup sudah bagaikan artis yang luar biasa seru setiap hari kita flight flight dan jalan tanpa henti. Seru sumpah! (Katanya kalo masih muda seru, kalo udah tua udah males, soalnya asam urat.. jadi berpergianlah selama masih muda). 

Untuk menentukan kita akan jalan model gimana, kesepakatan teman perjalanan begitu penting... Berhubung kita harus pindah bandara dengan cepat, maka kita memutuskan bahwa dalam 14 hari itu akan menggunakan "Koper kabin". Yup, you read it right... kita akan menggunakan koper kabin, buat 14 hari. 

Jujur ya, gua udah bolak-balik ke luar negeri dan gak pernah yang namanya bawa koper kabin doang, jadi gua chengo.. plus gua gak punya koper kabin. Jadi gua tanya-tanya ke orang yang udah pernah pergi sebelumnya, wejangan apa yang bisa dikasihkan ke gua.

"Bawa koper yang bagus," kata salah seorang yang men-titahkan ke gua.

Gua itu awalnya engga pernah tau koper bagus itu kayak apa, soalnya di trip gua yang dulu pas ke Jepang gua bawa koper hello kitty harga 300ribuan yang di beli Ibu gua pas dinas ke Batam.

Bagaimana mengecek koper apa yang cocok buat saya? Berikut cerita saya yang mungkin bisa diambil hikmahnya.

Mengecek medan

Jalan yang seperti apakah yang akan kamu tempuh, duhai kisanak

Gua kemudian melakukan pengecekan terhadap medan yang akan gua lalui selama perjalanan. Kayak jarak, mode transport, model bandara, jarak bandara sampe transport umum dll dst. Berdasarkan pengalaman gua banyak bandara internasional yang gatenya sampe ratusan (contohnya HKIA) dan kita kudu jalan sambil mungkin setengah lari buat kejar pesawat  sampe ke gatenya. Gila ternyata bandara-bandara di China juga sama.. gede-gede banget dan gatenya sampe ratusan. 

Kemudian kalau kalian perhatikan model pengeluaran tas yang keluar dari konveyer belt masing-masing bandara itu beda. Ada yang tenaga manusia, jadi kayak dari semacam pick-upnya ditaruh satu2, ada yang diunload pake mesin. Kalo yang diunload pake mesin, itu ada resiko koper kita kebanting. Karena dia kayak mendorong gitu ke atas, jadi kayak dilempar. Dulu pas di Nagoya International Airport, gua pernah liat koper orang yang pecah dan isinya tumpah pas didorong dari konveyer luar (pas posisi ngebanting itu). Makanya kalian sering lihat orang kasih belt ke kopernya kan ? nah itu fungsinya biar kalo misal jelek-jeleknya pecah kopernya nggak bakal njepat alias isinya tumpah kemana-mana. Halah njepat wkwkw.  Ternyata ditempat gua landing di Qingdao International Airport di Shandong Province pake alat unload otomatis. Sedangkan dibeberapa bandara lainnya masih yang sederhana, but well worst case do happen.

Kemudian transport lainnya yang kemungkinan gua bakal naik adalah kereta (bukan mungkin emang pasti), nah di beberapa statsiun yang bertingkat banyak tangga-tangga kecil dan gak ada eskalator atau lift. Berat, tapi emang banyak sih yang kayak gitu, kalau gak salah di KorSel juga kayak gitu. Jadi gua harus membawa-bawa koper ini. 

Jadi koper ini kayaknya bakal digeret-geret dan diangkat-angkat, dibanting-banting jauh selama perjalanan. Jadi gua harus memilih body koper yang ringan tapi kokoh, dan gua harus memilih koper yang rodanya kuat menjalani kehidupan.

Adapun beberapa model body koper yang mungkin cocok :

1. Hardcase --> Koper yang luarannya keras, bisa macam-macam materialnya: alumnium, titanium, SPC (yang kayak plastik yang keras) dan lain-lain.

Sama-sama hardcase, tapi beda material : kiri (hitam) SPC, kanan (coklat) aluminum-titanium. Jujur aku gak punya yang softcase karena mudah kotor dan kalau kena hujan basah. Walaupun kalau softcase lebih expandable sih (jadi kalau dijejalin barang banyak bisa, tapi aku ngga perlu).

Kalau SPC dia lebih enteng dan karena kunciannya reseleting bisa expandable dikit, tapi kekurangannya lebih ringkih dan kurang tahan banting dibanding alumnium-titanium. Kalau aluminium-titanium lebih kuat, tahan banting, ngga berubah bentuk dan kalau agak kosong gapapa dan karena kunciannya latch lebih aman. Kalau SPC saranku jangan bawa kosong kecuali dikabin.



2. Softcase --> Koper yang luarannya bahannya lunak, biasanya dari kain yang tebal.

Contoh koper softcase : https://www.zalora.co.id/american-tourister-american-tourister-atlantis-spinner-koper-softcase-medium-69cm-25inch-charcoal-tsa-grey-1943876.html

Masih banyak yang suka softcase karena cenderung awet katanya dan bisa expandable banget soalnya kain. Tapi aku sendiri males nyucinya dan banyak yang softcase ini rodanya masih 2 jadi agak susah dibawanya.

Kalau untuk dinas lokal kayak palembang-jakarta, palembang-bandung, atau pangkal pinang yang jalannya mulus, turun langsung naik taksi terus sampe hotel juga ada mas-mas bellboy yang siap mengantarkan tas anda. Bisa gua bilang gak ada tantangannya ya.. jadi medan ini bener-bener ada di Sumatera Utara, eh salah ya medan ini bener-bener penting guys untuk dicek sebelum kalian beli koper. Kalo perjalanan easy peasy gua bisa bilang cukup koper yang biasa aja.. Seret-seret dikit juga gapapa, gak usah rodanya bisa muter 360 derajat juga gapapa.

Security, again Security

Koper itu ibarat 'rumah' kita ketika berpergian. You can't affort to loose anything inside on it. Iya bener.. kalau hilang atau ketinggalan anah kidah sudah bingung pasti. Kita juga gak mau kan rumah kita dibuka orang ngga bertanggung jawab. Nah, jadi dalam koper juga ada macam-macam bentuk keamanannya. Nah, kalian bisa pilih menurut preferensi kalian. 

Untuk menutup koper ada 2 macam :

1. Zipper atau Reseleting

2. Latch / Zipperless apa ya bahasa Indonya jujur ngga tau tapi dia kayak ada kuncian gitu tapi tidak ada zippernya (lihat gambar).

Kemudian biasanya dilengkapi dengan pengunci lagi, yang bisa berupa

1. Cantolan gembok (jadi zippernya disatuin kemudian ada buletan tempat naruh gembok)

2. Password kombinasi (ada yang TSA dan Non TSA). Kalau mau masuk ke US harus menggunakan koper yang TSA lock. Jadi koper ini bisa diinspeksi tanpa dirusak karena petugas pemeriksaan di US punya 'master key'nya gitu ceritanya. Jadi kalau mau beli koper bisa cek dulu apakah TSA atau bukan.

Reseleting dengan Lock kombinasi, tapi non TSA

Latch dengan kunci kombinasi dan TSA (lihat lubang kunci itu ada tulisan pinggirnya TSA)

3. Gembok bawaan dari koper --> Jadi kayak semacam ada lubang kunci gitu dan kita tinggal simpan kuncinya. Ngga perlu pakai gembok tambahan.

Jadi guys, berdasarkan pengalaman perjalanan duniawi, maka yang model zipper itu sangat mudah untuk dibuka dan dikembalikan. Ini sudah banyak dibahas dimana-mana sama traveller veteran. Pada saat kalian ucapkan "Bye bye koper" dan menyerahkannya ke petugas bandara, jujur kalian gak bakal tau apa yang terjadi... Teman saya bahkan pernah kehilangan makanan di dalam kopernya, tapi kondisi kopernya utuh... kalau di youtube-youtube katanya hanya butuh pena saja untuk mem'bajak' isi koper reseleting.

Jadi kalau kalian pergi, apalagi ke luar negeri dan lewat banyak bandara. Otomatis resiko naik (ciat orang QA banget omongannya), nah jadi sangat disarankan untuk beli model 'Latch ' saja. 

Pengalaman lainnya adalah pada saat saya dan teman-teman pergi ke Jeju. Kalau di KorSel kita gak boleh bawa batere, misal powerbank gitu dalam koper. Dan uniknya, di Gimpo International Airport, scan-an tasnya itu gak pas sebelum nyerahin kalau ngga salah. Jadi dia cuma nanya aja apakah kita bawa batere apa engga. Nah teman saya ini kemudian lupa kalo misalnya dia bawa powerbank dibagian depan kopernya (kebetulan kopernya model yang softcase, zipper, non-TSA yang ada layernya dan lock per-layer). Dia panik sepanjang jalan dikira bakal dibuang kopernya. Soalnya petugasnya ganas-ganas (walaupun bisa aku bilang jauh lebih ganas HKIA wkwkw), jadi jangan sampe deh kalian gak perhatiin aba-aba dan aturan sepanjang perjalanan. 

Gua cuma bisa nenangin dia sambil minum teh jagung yang dikasih mbak-mbak pramugari santuy dengan kaos polo (bentar, dia yang panik kok gua yang minum wkwkw). Terus pas udah landing, kopernya masih ada. Kopernya utuh, tapi powerbanknya udah ghaib. Dia ngga nanya-nanya lagi tentu saja karena takut malah diintrogasi terus kena denda. Pokoknya kalo di negara orang gak usah banyak cari masalah XD. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.

Budget & Brand

Budget ini penting banget sih di perkoperan duniawi. Asal punya uang banyak aja, ngga perlu mikir, tinggal masuk Samsonite terus bayar, beres udah pasti bagus. Tapi koper kabinnya Samsonite kayaknya harganya sampe 8juta-12 juta kalau ngga salah sih bener.. Sangat fantastis bukan ?

Brand juga bisa masuk pertimbangan kamu, kalau kamu suka yang brand... Beberapa brand koper yang terkenal dan mungkin bisa kamu pertimbangkan adalah : Lojel, American Tourister, Samsonite, President, Kamiliant, Jack Nicklaus, Eminent, Polo, Xiaomi..

Aku pribadi jujur engga pernah punya prinsip kalau brand nomor satu sih. Jadi fungsi nomor satu (Jadi aku cari koper kabin yang kokoh, rodanya kuat, Latch, model kombinasi lock angka dan ekonomis).. 

Jadi dibeberapa merk yang aku sebutin diatas, untuk koper kabinnya yang model Latch (Non-zipper) itu susah banget, bahkan beberapa gak ada. Ada yang ada, tapi mahal kayak 6 jutaan gitu hahahaa. Yak ampun makan promag aku tiap hari, nggak BEP sih yang jelas hahaha.

Jadi aku memutuskan untuk pergi ke acehardware dan mencari koper, terserah merk apa aja yang penting sesuai dengan spesifikasi tadi... Akhirnya pencarian berhenti satu koper, mereknya Luggo.. Casingnya terbuat dari aluminium titanium jadi kuat tapi ringan, cakep banget, latch dan sangat-sangat kokoh. Selain itu, rodanya kuat banget, dijamin bikin koper-koper lain iri wkwkk. Warnanya juga cantik, chrome gitu kecoklatan.. Harganya sangat miring untuk produk koper yang Latch dan kerangka titanium-alumnium.. dan dia garansi 4 tahun kalau ngga salah. Waktu garansi ini juga bisa jaminan kalau memang barangnya tangguh.. belajar dari koper Samsonite yang garansinya 10 tahun.

Roda koper Luggo
 vs
Roda koper Camillant


Beda kan roda kopernya ? hahaha kalian perlu notice roda ini.. karena ini akan sangat penting di perjalanan kalian yang bumpy penuh lari-lari dan geret-geret koper.

Dan selama perjalanan di China ngga ada keluhan sama sekali, alhamdulillah sesuai ekspektasi koper ini berfungsi dengan sangat-sangat-sangat baik.

Koper itu 'rumah' dalam perjalanan. Dan diperjalanan terutama yang isinya orang asing semua, you can't afford any delay or failure. Apalagi perjalanan berkelompok. Consider to buy a good quality product, kalau ada yang bagus dan harganya miring kenapa engga ? Dan riset kebutuhan dan produk yang ada dipasar itu betul-betul penting wkwkkw terutama buat orang yang budgetnya pas-pasan kayak saya hahaha.



3.75 D

The suitcase needs to 'suit' you.

No doubt. So, how is it ? Shall we live in a suitcase once again?

Sabtu, 13 Maret 2021

Acne Survivor Series #4 Extracting the Komodo eh Comedo(nes)

Halo guys, kembali lagi ke postingan bermanfaat! Kali ini untuk melepaskan suntuk, mari kita buat artikel yang sedikit lebih detail.

Siapa sih yang ngga tau tentang komodo, wkwkkw komedo maksudnya.

Kali ini aku akan cuap-cuap soal mengekstraksi komedo. Jujur dulu komodoku banyak banget sampe seluruh muka, udah ngga usah dibayangin kalian ngga akan kuat hehe. Bayangin dimukaku ada komodo wkwkkww.. 

Si Komodo eh Komedo 

Yang disebut komedo sendiri sebenarnya adalah pori-pori atau folikel yang tersumbat. Ada dua macam komedo yaitu yang tertutup yang biasa kita sebut whitehead atau komedo terbuka yang kita sebut dengan blackhead. 

Nah kalau pada folikel yang tersumbat ini terjadi inflamasi hebat, singkatnya akan muncul yang biasa kita sebut jerawat. Walaupun sebenernya komedo ini juga jerawat guys. Jadi sebaiknya memang komedo ini diekstraksi atau disingkirkan walaupun mungkin secara Quality of Life dia ngga semenganggu papule dan pustule si jerawat gede-gede.

Kalau kalian melihat di wajah kalian ada kayak warna hitam, bisa jadi itu tahi lalat. Wkwkwkw, becanda. Jadi komedo hitam bentuknya kayak warna hitam tertanam gitu diantara pori-pori dan kalau putih secara visual kadang kelihatan kalau habis cuci muka ada kayak semacam lemak gitu, misal disela-sela hidung.

Disclaimer, I will put my own skin pict under picture yang super disgusting, kalau ngga kuat.. Skip!

Ini contoh pori yang tersumbat pada kulit, komedo kalau dilihat dibawah mikroskop :

Clogged Pores under the microscope.

Kalau komedo ukurannya >1 mm bisa loh, disebut sebagai makrokomedo.

Kalau secara umum sebenernya ngga terasa sakit, cuma secara visual sedikit kelihatan, dan psst dia bisa jadi cikal bakal jerawat gede-gede. Jadi baiknya disingkirkan. Tapi kalau temen-temen masih banyak jerawat gede-gedenya aku seranin itu dulu yang dibasmi. Kalau hanya 1-2 dan siklus (misal pas mau haid saja), bisa mulai untuk menyingkirkan komedo ini.

Penyebab Terbentuknya Komedo

1. Minyak diwajah terlalu berlebihan

2. Menscrub wajah terlalu keras dan terlalu sering (menyebabkan kulit teriritasi kemudian muncul oksidasi sehingga muncul blackhead).

3. Menggunakan produk yang comedogenic, terutama kayak foundation atau sunblock yang kalian pakai setiap hari. Tapi kalian harus tahu kalau beberapa produk seperti pencuci wajah dan mosturuizer juga comedogenic. Misalnya Hadalabo putih yang formula lama.


Keparahan Komedo

Kondisi wajah berkomedo bisa diperparah karena beberapa faktor :

1. Menscrub wajah terlalu keras dan mencuci wajah terlalu sering

2. Memegang-megang dan mencongkel komedo / bagian wajah yang berkomedo dengan tangan atau alat yang kotor

 

Extracting the comedones

Dari pengalaman aku sendiri, ada 2 cara mengekstrak komedo. Yang pertama adalah cara kimia, chemical extraxtion ini aku taunya dari WishTrend TV wkwkkw, agak enggak ilmiah emang tapi aku merasa ini lumayan efektif dan setelah cek dibawah mikroskop juga mendingan. Cara yang kedua adalah cara fisik.

Mari dicoba!

Chemical extraction 

Dilakukan dengan menggunakan  oil + warm water + clay scrub. 

Pertama-tama bersihkan wajah dengan menggunakan oil atau balm, langsung aja ya pakai produknya pastikan muka kalian kering. Jadi wajah langsung kontak dengan minyak, kalau wajah kalian lembab atau basah kemungkinan besar engga efektif untuk diangkat komedonya. Kalau kalian punya alat pijat wajah yang biasa dijual bersama balm (disebut juga silicon finger) itu bisa membantu.

Sebenarnya prinsip chemical extraction ini adalah 'like dissolve like' (anjay Kimia Farmasi Dasar), eh tapi bener... disini kita menarik minyak, maka harus dilakukan dengan minyak. 

Pijat-pijat wajah kita selama +-30 menit. Lembut saja, nanti kalian akan merasakan kalau ada pasir-pasir yang rontok dari wajah kalian. Blackhead terutama rontok, luar biasa memang. Membeli produk yang tepat adalah kunci karena kalian harus memastikan oil cleanser tidak mengiritasi wajah kalian.

Beberapa produk yang aku pakai diantaranya :

1. Klairs black deep cleansing oil, saking sukanya produk ini aku pengen buat 1 post khusus review produk ini. Ini adalah holy grail aku. Selain ringan dan ngga iritasi sama sekali, produk ini kalau kena air hangat langsung berubah jadi emulsi yang sangat lembut dan sangat amat engga sulit untuk membersihkannya.

2. Insifree Jeju Volcanic Black Head Out Balm, aku suka karena produknya mudah banget dibawa-bawa bentuknya kayak balsem tapi baunya lembut dan enak. Produk ini lebih boros dibanding Klairs black deep cleansing oil karena bentuknya yang padat. Tapi enak juga di kombo dengan silicon fingers. Bedanya sama Klairs, dia kalau kena air panas engga berubah jadi emulsi.

Kai, jadi beda Balm dan Oil itu apa ? Aku udah pernah review panjang lebar di instagram @orangestalk, feel free to stalk. Ada juga +- dari masing-masing produk dan demo kekuatan dalam membersihkan.

Kai untuk rekomendasi merk lokal ada nggak? Jujur sejauh ini aku belum pernah pake yang lokal. Karena dari pengalmanku pribadi nggak cocok sih, dan kalau kalian liat bahan penyusun Klairs dan Insifree ini TOP bgt.. walaupun Klairs bikin kantong nangis sih, cuma awet kok dan bahannya bener-bener bagus. Jujur sebagai seorang apoteker aku takjub dengan dia bisa bikin formula yang sebagus itu yang bisa berubah jadi emulsinya dan minyaknya bisa hilang dengan dibasuh air aja itu agak-agak sangat teknologi ya.. jadi so far aku gak akan coba-coba merek lain.. maklum udah cinta.

Kai ada ngga kriteria produk kalau misalnya aku mau coba-coba beli merk lain? Sebenernya agak kompleks sih dalam memilih minyak, karena minyak yang dipake buat oil cleansing itu banyakkk banget. Tapi aku pribadi selalu lihat 3 faktor : 

1) Kemudahan dibersihkan. Kalian jangan pakai minyak zaitun ya, itu susah bo dibersihin, aku takutnya kalo ngga bisa dibersihin justru dia clogged pores dan malah makin parah, kemudahan dan kesulitan ini biasanya ditentukan sama formulasi produk dan juga minyaknya yang panjangnya rantainya seberapa (makin pusing nggak tuh) hahaha, gampangnya liat aja review orang-orang luar yang sudah lebih dulu pakai di forum-forum kecantikan.

2) Iritatif / tidak diaku. Ciri iritasi seperti yang pernah aku bahas sebelumnya adalah wajah kalian merah-merah, gatel, nggak enak. Abis cuci muka bukannya kinclong malah kusem. Minyak bisa jadi salah satu yang membuat wajah kita iritatif, jadi kalau itu mengiritasi.. it is a big no.

3) Kekuatan membersihkan. Kekuatan ini berdasarkan cakranya iya chakra khan... wkwkwk becanda. Berdasarkan komposisi minyaknya tentu saja. Ini beda-beda tiap oil cleanser/balm

Oke, lanjut setelah pakai balm biasanya aku bersihin dengan air hangat, kemudian lanjut menggunakan clayscrub yang lembut. Biasanya yang aku beli bentuk clayscrub jadi (bukan yang bentuk serbuk terus dibuat sendiri).

Beberapa produk yang aku rekomendasikan :

1. Lush mask of magnamity. Sesungguhnya produk asal Canada ini sangat amat bagus dan mahal HAHHAHA (dompet nangis), karena produk ini adalah handmade dan cuma bisa dipake sebulan saja. Jujur produk ini ngga dijual di Indonesia jadi harus dibeli hand-carry dari luar. Makin singkat produknya. Jujur scrubnya amat lembut dan mintnya enak banget di wajah, tapi because I dont want to buy something I cant afford in along run, udah gak purchase lagi.

2. Inisfree Super Volcanic Clay Mask. Produk ini ngga kalah bagusnya dan ngga mengiritasi sama sekali. Tapi aku udah ngga purchase lagi, karena harganya masih lumayan tinggi menurut aku, dan aku sudah menemukan clay mask yang lebih murah dan bagus.

3. Freeman Claymask varian Apple Vinegar. Holyy molyyy grailllll! yang harganya cuma 80ribuan saja dan tahan berbulan-bulan. Kalau ada minyak dimuka langsung diserap dan sangat mudah dibersihkan.

Tutup treatment dengan sabun muka yang lembut seperti cetaphil... selesai.... 

Pesan aku kalau beli, belilah di official shop atau yang terpercaya.




Udah dulu ya ternyata udah kepanjangan, laper

besok aku sambung lagi kalau luang

Selamat mencoba