Selasa, 28 Maret 2017

Strolling Around Japan #3 : Sunny day in Inuyama

Berhubung Strolling around Japan ini masih ada berepisode-episode T__T (karena sesungguhnya dua minggu goler-goler di Jepang adalah waktu yang cukup panjang!) dan enggak akan kelar kalau enggak di kelarin (keburu Travelling lagi dan banyak hutang nulis dan keburu lupa)

Baiklah mencoba sedikit produktif~

Kali ini aku akan bahas tentang salah satu kota yang aku kunjungi dalam grup trip UGSAS (Conference yang aku ikuti, akan aku bahas di episode lain kalau ingat bwakakak) ke kota Inuyama di perfektur Aichi. Katanya sih, kota Inuyama ini dulu didiami oleh sebagian keluarga Tokugawa (yang samurai-samurai gitu deh, yang pasti dengar kalau pernah baca Samurai x).

Jadi, Inuyama ini bersebelahan dengan Perfektur Gifu. Jadi kalau menurut Google, Kota Kakamigahara (Perfektur Gifu) dan Kota Inuyama dipisahkan oleh that famous Kiso River.

Karena ada 2 Experience yang aku alami disini, jadi blog ini akan agak-agak panjang dengan dua bagian:
1: Bagian Strolling Around Inuyama (Sightseeing)
2: Bagian Strolling Around Pharma Company in Inuyama


Bagian 1: Strolling Around Inuyama


1. Kiso River
Rombongan berangkat dari Gifu pagi-pagi jam 8 dengan Bus menuju Inuyama. Lalu sesampainya di Inuyama kita berhenti di jembatan dengan bendungan. Ternyata jembatan itu adalah Jembatan diatas Kiso-gawa atau Kiso river.

Gunung Hachimori yang terlihat jelas dari jembatan Kiso-gawa
Ternyata ada edukasi dari pemerintah setempat tentang bendungan yang dibuat di Kiso River ini. dan kita semua masuk ke gedung di dekat bendungan untuk mendapat penjelasan mengenai bendungan ini. Overall, sangat edukatif.
Umi dan Bu Irwan lagi dijelasin tentang bendungan Kiso River ini :)
Budaya rapi orang Jepang. Sendalnya harus disusun kembali seperti semula ya!
Lokasi: dalam kantor dekat bendungan

Jujur, di pinggir sungai Kiso adem banget
dan enggak kayak sungai-sungai di deket rumah kita yang warnanya kayak susu coklat kental manis, ini warnanya biru, bening, adem, anginnya berhembus sepoi-sepoi. Ada kakek-kakek mancing juga, enggak kelihatan ada sampah. Dari jauh kita bisa lihat ada kastil inuyama dipucuk bukit.
Kayak di komik-komik

Sesungguhnya nongkrong di Jembatan sambil bengong dengan wajah yang disapu angin, mungkin adalah contoh kenikmatan hakiki. Andai aktivitas ini menghasilkan uang. LOL!

yang aneh adalah bagian bawah jembatan ini didesain sebagai "tempat perisitirahatan ikan". Yang aku juga rada gak paham apakah orangnya salah nerjemahin, tapi emang keliatan ada ikan-ikan yang kumpul di sela-sela balok. Begitu majunya negara ini sampai ikan aja ada tempat istirahatnya, sebagai bagian dari konservasi.
Crystal Clear~Andai kali ciliwung adem kayak gini, hopefully soon yak

"Ikan aja dikasih tempat istirahat =___="
"Kalau di Indo pasti udah habis semua ikannya" batin Karim dalam hati

disini sepanjang jembatan ini sangat fotoable, Sepanjang jalan kami dan rombongan berhenti dikit-dikit jepret sampai tour leader yang merupkan dosen dari Universitas Gifu kewalahan, Aku dan Umi juga ganti-gantian foto. Karena kami malas selfie terus berdua. Akhirnya umi meminta seorang bapak-bapak untuk memfotokan kami. Bapak itu dengan baiknya, mau memfotokan kami yang rempong ini. dan BAM! Bapak itu ternyata adalah Prof, K  (sebut saja begitu) yang merupakan salah satu board of director KAO corporation japan yang juga ikut dalam acara itu, so shameless wkkwkwkwk. Maap ya pak hahaha.

Pesan moral dari cerita ini : ketika minta fotokan jangan terlalu ribet-ribet amat!


Setelah dari Kiso River, kita langsung menuju Inuyama Castle

Seperti terlihat di foto sebelumnya, Inuyama Castle itu ada di puncak bukit. Jadi emang harus daki sampe pucuk dulu sebelum bisa sampai ke kastilnya. Nah, di perjalanan menuju "pucuk" ada 2 tempat yang wajib untuk di lihat yaitu Haritsuna Shrine dan Sanko Inari Jinja

2. Haritsuna Shrine
Kuil ini cukup menarik dengan aksen batu-batu dan kayu. Jadi Tori alias gatenya dari batu gitu. Dikelilingi pohon-pohon tinggi yang bikin teduh, Tapi jalan kesini cukup menanjak juga.

Dulu Abi pernah ke Haritsuna Shrine ini pas pertama kali ke jepang (sekitar 15 tahun yang lalu) dan tepat setelah 15 tahun abi balik lagi hahaha. Mungkin setelah 15 tahun berikutnya, abi akan kesini lagi juga ya~ itu menurut abi. Abi dejavu setelah minum dari mata air yang disediakan di kuil ini.

Kalau kamu ke kuil, coba minum aja. Gak bakal keracunan atau sakit perut sih (mungkin), seger karena langsung dari mata air dan bening banget.


Silahkan minum. Seger lho! Minumnya langsung via centong-centong itu btw


3. Sanko Inari Jinja
Jinja (kuil shinto) ini terletak setelah kita melewati Haritsuna Shrine, kita akan menemukan tanjakan (tangga tinggi berlapis) dan menemukan Tori/gate yang merah-merah mirip Fushimi Inari taisha di Kyoto.
This gate (or in japan Toori) looks so Japanese (nah lho kan?) hahaha

Kuil ini begitu khas dengan warna merah-merahnya. Baik lampu menuju jinja, gate-tori dan bangunannya, serba merah. Jadi keinget sampokong lagi? hahaha

This is too beautiful to be true, this sight is shooting somehow

Dibagian dalam kuil juga ada orang-orang yang memanjatkan doa supaya enteng jodoh dengan menggantungkan jimat bentuk love warna pink di dinding. Supercute! Ada juga couple yang dari jauh sengaja datang kesini berdoa semoga hubungannya awet dengan pasangannya. Tertarik? Hmm wakakak
Blending with super cutie wall (pura-pura baja aja padahal enggak tau itu apa)

Gate-gate kecil tersusun rapih dan rapat pada jalan jinja ini. Dan disini nggak serame fushimi inari, jadi bisa banget bikin foto bokeh yang kece disini.
Umi dan gate-gate (Tori) merah sepanjang jinja


Selanjutnya, sampailah kita pada main attaraction,

4. Inuyama Castle
Inuyama Castle adalah salah satu kastil tertua di Jepang. Kastil ini katanya aslinya selesai dibangun pada tahun 1440 oleh Pamannya Oda Nobunaga. Karena cukup tua, kastil ini unik karena terbuat dari Kayu dan menjadi salah satu National Treasurenya Jepang.

Baju Zirah. Dimana-mana baju zirah.

Nah, untuk masuk ke castle ini harus pakai tiket masuk 1 orang dewasa 550 yen atau sekitar 60ribu. Tapi ada juga yang paketan dengan beberapa tempat, nah rombongan kami beli yang paketan (karena berhubung udah dibelikan jadi nggak tahu beli dimana). Jadi beli satu tiket bisa masuk ke 4 tempat yaitu: Inuyama Castle, Inuyama Artifacts Museum, karakuri exibition show sama 1 lagi aku lupa. Harganya sekitar 1500 yen. Jadi dengan 160ribu saja sudah bisa masuk 4 tempat.

Tiketnya seperti ini:
Satu tiket untuk banyak tempat


Saat masuk castle kita disambut bapak-bapak yang akan mengecek tiket dan bapak2 yang dengan baiknya akan memfotokan kita di depan Inuyama Castle (Free photo service - gitu). Jadinya aku, umi dan abi foto bertiga. Tapi sumpah silau banget hahaha. Kemudian kita jalan masuk menuju kastilnya. Dipekarangan kastilnya ada banyak pohon-pohon dan dibawah pohon-pohon ada semacam meja pendek untuk duduk-duduk.

Kalau ini musim semi, pasti amaizing banget bisa makan sambil duduk-duduk dibawah pohon sakura di depan kastil. Tapi berhubung ini summer yang 39 derajat ogah banget makan disana.

Suasana diluar Castle
Sampai didepan kastil yang terbuat dari kayu seluruh bangunannya. Kami diminta melepas sepatu dan dikasih plastik untuk memasukkan sepatu kita. Sepatu silahkan dibawa sendiri-sendiri. Bagi yang bawa payung, bisa dititipkan dibawah.

Naiklah kami ke dalam kastil, yang lebih mirip rumah kayu biasa tiga lantai dengan banyak baju zirah disudut-sudut ruangan. Kayunya super licin dan tangganya sempit, jadi kalau sulit buat naik-naik kurang recommended.

Are Inuyama castle experience that amaizing?
Sejujurnya enggak begitu (haha). Ini semacam bangunan dari kayu tiga lantai yang isinya ada baju zirah gitu. Banyak ruang yang kosong. Menurutku sih jadinya sedikit boring (pandanganku aja yaaa terserah kalau menurut orang lain aku kurang tau). Ditambah lagi jalanan yang super menanjak tiada henti dari bawah sampai lantai tiga dalam kondisi perut kosong.

Jadi bagus sih, bisa lihat Inuyama dan Kiso River dari atas, Tapi ya, honestly sono mama sih~
Tapi seenggaknya kamu bisa foto kayak gini:
capek, menges yang penting fotonya wakakaka.
View from top!

Pas sampe atas "Shugoi-sughoi" doang karena adem sih hahaha engga lebih dari itu.

Tips
Karena Inuyama Castle ini dipucuk bukit, jadi siap stamina dan tenaga ya! (pucuk! pucuk! pucuk!)
Jangan pernah pakai kaos kaki waktu naik ke atas castle karena tangganya licin dan sempit (karena dari kayu) jadi mending lepas kaos kaki
Kita harus bawa sepatu kita naik (dikeresekin) jadi mending jangan bawa terlalu banyak barang!
Jangan lupa bawa minum!


5. Karakuri Museum
Museum "Boneka" ini terletak di satu komplek dengan Kastil Inuyama. Jadi ibaratnya disini ada 1 komplek "kota tua" dengan berbagai sightseeing place gitu.

Museum boneka ini berisi display boneka jepang jaman dahulu dan teknologi "Pewayangan" dan boneka "mekanik" ala Jepang. Disini ada semacam kuliah tentang boneka dan pertunjukan boneka,
Kuliah tentang boneka dan teknologinya

Menurutku cukup menarik karena mereka membuat boneka yang bisa bergerak (dari jaman dahulu kala).
  
Boneka yang bisa memanah 
Kuliah tentang Boneka mekanik yang bisa menyeduhkan teh. Boneka mekanik yang bisa bergerak ini sudah dibuat dari jaman dahulu kala. Ada penjelasan tentang sejarah sekaligus demonstrasi. Bonekanya pegang cangkir dan berhenti ke depan salah satu peserta tour sambil bergerak seperti "menyilahkan" pengambilan cangkir. Kalau cangkirnya nggak diambil, maka nggak berhenti bonekanya melakukan gerakan "menyilakan" Hihihi lucu banget ya.


Rombongan sibuk mendengarkan
Kakuri menurutku pribadi sangat menarik dan pastinya disukai orang tua dan muda. Di museum ini aku jadi paham ternyata orang Jepang dari zaman nenek moyang sudah aware banget soal teknologi. and they craved every single thing passionately, termasuk boneka.

6. Old Village Around Inuyama Castle
Sebenarnya bukan old village sih, cuma bangunannya aja yang kesannya jadi kayak "old" gitu (itu cuma sebutanku aja). Disekitar sini banyak toko seperti kedai es krim, toko kimono, tempat makan, toko sovenir dan bangunannya tua gitu.

Toko kimono yang maji takai alias mahal binggo sistaaa~ wahaha. The real kimono be like super expensive!

Banyak gadis-gadis wisatawan wara-wiri dengan kimononya disini.
Uniknya adalah, walaupun ini semacam pedestrian walk tapi ada lampu merahnya. Ada sih mobil yang lewat tapi bisa dihitung dengan jari. Waktu mau menuju Dolken museum (yang sayangnya nggak jadi kami masuki) kita berkali-kali berenti waktu lampu penyebrangan jadi merah (walaupun gak ada satu benda pun yang lewat!). Dengan taat dan tertibnya orang jepang mengantri. Kebayang kalo di Indo pasti semua orang udah laju aja mungkin ya.

Bersih, rapih, etnik! Aku suka sekali dengan atmosfernya
Sampai di suatu lampu merah, Gambar "lampu merah penyebrangan"nya udah kedip-kedip kuning artinya dari hijau mau ke merah. Aku sepontan ala orang Indo lari aja biar bisa nyebrang. Terus abi langsung teriak, "Eh jangan rima"

Ternyata semua orang Jepang disitu saat lampu mulai kedip, sudah enggak ada yang nyebrang (walaupun saat itu di jalan itu nggak ada satu pun kendaraan dan terlihat sangat lengang).

Moral of the story : Disiplin harus menjadi habit atau kebiasaan. Disiplin bukan masalah efektif atau tidak. Tapi disiplin adalah soal komitmen. Being strict somehow bring good to yourself.

Setelah selesai sightseeing kami langsung menuju salah perusahaan farmasi terbesar di Jepang, Eisai Pharmaceuticals.

Lanjut di Strolling around Japan #4 yes karena bahasannya farmasi dan panjang!

3.75 Dioptri
Inuyama is sunny and bright like you!




Sabtu, 18 Maret 2017

Strolling Around Japan #2 : One Fine Day in Kyoto

Akhirnya setelah berhasil mengumpulkan 7 buah dragonball aku mendapatkan kekuatan untuk menulis lagi! Yup this is not something special, but at least I have something to share (biar diri sendiri ini ngga lupa). Lanjut series Strolling Around Japannya.

Kali ini aku akan sharing pengalaman aku 1 hari di Kyoto. Kalau ada yang tanya, mending kalo ke Jepang kemana? aku akan jawab definitely Kyoto (yaa walaupun aku belum pernah ke semua kota di Jepang juga sih), cuma definitely I love this town!

Kyoto adalah salah satu kota yang terletak di Pulau Honshu, di Perfektur Kyoto, Jepang.
Nah, Kyoto ini mantan ibu kota pemerintahan yang sangat sarat akan kebudayaan jepang.
Kalau kita sering banget lihat di komik-komik kalau liburan sekolah pasti kalau nggak ke Kyoto, Osaka deshou? hahaha karena tempat ini menurut aku ibarat "Jogja"nya Jepang.

Kalau kamu pecinta sejarah, mau foto ala-ala dengan kuil-kuil dan bangunan super tradisional dan dapetin experience yang Jepang banget di kota yang sangat amat ramah dengan turis ini, Aku sangat rekomendasikan Kyoto, karena ini Jepang banget (hahaha).

Beberapa alasan kenapa kalau ke Jepang harus ke Kyoto:
1. You'll get a lot of experience yang emang nggak ada di negara kita (seperti bisa tau banyak sejarah dan menemukan pemandangan yang ngga ada di negara kita, misal kuil fushimi inari taisha yang super famous karena tori-torinya itu, makan mie ramen halal super terkenal). Banyak juga tempat sewa kimono dan orang-orang pada berseliweran pake kimono (terutama turis), jadi engga kerasa aneh. Kota ini kerasa "Jepang banget" buat turis.

2. Kota ini ramah turis! Banyak yang bisa bahasa Inggris, dan sign banyak banget yang pakai bahasa Inggris jadi lebih gampang.

3. Full of tourist attarction + akomodasinya murah. Aku nyesal banget cuma satu hari disini. 
I want to spend or EXPERIENCE 4 season here (kecuali summer kayakanya). Karena apa? I'll tell you latter on this blog yaa.

4. Surga bagi yang suka shopping. You won't be able to buy somethin japanese murcee disini. Mungkin ada (tapi kayaknya yang sepaket sama tourist attarction + sovenir murcee ya disini). Jadi misal masuk Golden Temple, terus didalemnya ada yang jual sovenir atau diluarnya, menurutku sih lumayan murah. I bought a lot of stuff here (*dasar suka shopping).

Ok. I'll share how I spend my day there!

From Gifu to Kyoto : Transit di Stasiun Maibara
Jadi dari Gifu kita naik kereta JR ya aku lupa (LOL, maklum udah lama), terus transit dulu di stasiun Maibara.

Stasiun ini namanya tidak asing bukan? Karena ini sering muncul di Connan the movie. Wakakak, aku dan umi berbincang sambil nunggu kita ganti Line JR (kereta). 
From Maibara Station (lantai 2)

Stasiun ini adalah tempat orang transit segala-gala rupa dari banyak penjuru, Dan disini juga ada kereta "liburan" yang pake batu bara. Kebetulan waktu nunggu, kereta "liburan" baru jalan. Kemudian disitu hebohlah semua orang, lambai-lambai kearah kereta itu. Jarang lihat orang Jepang yang "Heboh" gitu, 

Sambil nunggu Umi yang ngantri ke toilet. Aku muter-muter dibagian lantai atas Maibara Eki (Eki = station). Dipojok banyak sekali flyer-flyer promosi kota-kota lain. Ngga cuma flyer, ada juga yang pasang icon Rusa seperti ini:

Tertulis : "Shikamaru-kun" --> setauku artisnya "Rusa-kun" Ini kayaknya iconnya Nara (yang banyak Rusanya). Setiap kota dan tempat disini punya iconnya sendiri. Indonesia, Kapan ya?

Dan pretty much situation orang Jepang kalo antri masuk kereta: Sangat tertib! Makanya Umi panik banget mau ke toilet buru-buru takutnya nanti kereta udah dateng, engga bisa masuk karena harus antri paling belakang.
To be honest, ini "Indah"
 (kebayang kalo mau naik KRL Jakarta disikut sama emak-emak atau om-om dr samping #thuglyfe)
Welcome to Kyoto
Setelah naik kereta cukup lama (sekitar 2 jam kalau nggak salah), kita sampai juga di Kyoto dan hujan deras. Sebenarnya kita sudah tau akan hujan dan semua orang bawa payung, karena mereka akurat banget ramalan cuacanya, jadi tiap hari harus cek ramalan cuaca.

Sampai di Stasiun Kyoto, kita langsung beli 1 day bus pass yang harganya 500 yen (sekitar 60ribu rupiah?). Bentuknya kayak gini:
                                                            

                                                          
Ada mapnya juga disana, jadi bisa tau bisa kemana aja. Dan ada guidancenya kalo kita mau kemana. Ngga semua dilalui bus ini (tapi kayaknya hampir semua) jadi hemat banget. Mirip Hop on-hop off busnya Malaysia tapi yang jelas jauh lebih murah wkwkkw. Tapi beneran ada busa kayak gini bener-bener praktis buat turis.

Cara belinya, tinggal masukin uang kertas, dan pilih mau yang 1 hari atau 2 hari kalau nggak salah. Terus langsung kecetak deh kartunya.

Setelah beli kartu ini (yang ngantrinya setengah mati haha, rame banget turis!), kita tinggal pergi ke semacam shelter dimana bus itu akan bawa ke tujuan kita. Ada nomornya kok, don't worry kamu juga bisa tanya ke Bapak yang jaga di Shelternya dan bapaknya bisa bahasa Inggris. Joss...
Kyoto, my first love


Kinkakuji Temple
Golden Temple atau kinkakuji temple adalah salah satu kuil yang super terkenal dan famous dan kata abi terbagus yang pernah diliat. Sesampainya disini, ibu-ibu malah salah fokus ke toko di depannya yang murce. Tapi karena kita nggak punya banyak waktu, akhirnya kita langsung naik (ada semacam tanjakan 100 meter gitu) menuju kuilnya.

Soft Ice Cream Matcha Topping Emas
Karena temen abi mau ke toilet dulu, akhirnya kita nunggu. Karena bosan, akhirnya kita beli soft ice cream topping emas rasa matcha di toko depan Kinkakuji Temple.
Papan promosi dessert

Toko ini menjual berbagai makanan seperti dessert2 gitu. Es krim, jus, okonomiyaki kayaknya.

Recommended buat jajan es krim di depan kinkakuji temple

And well, kalau kalian liat foto di wallpaper komputer kantor, itu adalah es krim matcha itu. Dan ... itu adalah soft ice cream yang terenak yang pernah aku makan sejujurnya, entah itu karena laper atau apa. Kalau sama MCD jauh banget. Sama munch? beda sih. Lembut, gak terlalu manis dan matcha banget, conenya enak dan dibawahnya ada coklatnya.

harganya sekitar 350 yen (tanpa topping flakes emas) atau 40ribu rupiah. Waktu pulang kita beli juga yang topingnya emas. 

Aku nanya ke mas-masnya
"What is this? The ice cream with gold? Is that real gold?" *sambil mikir ini Mas-masnya paham nggak. Amaizingly, dia jawab:
"Yes that is real gold, flakes gold" dengan lancar. Mungkin mas-masnya emang sering melayani turis. 

Akhirnya karena penasaran, nyunyuchan beli. dan welll gak ada rasanya =___= mahal doang
Kadang di Jepang banyak "Add on" kurang berfaedah seperti flakes emas ini


Kemudian kita, jalan masuk ke Kinkakuji temple.
Menyebrang jalan, menemukan ada couple ini:
Ojok baper yes! *ala minceu lambe turah*.
Whoever you are, I hope your love grow and blossom like a sakura tree that reach April every year and bring joy to everyone that lean under its tree.
Maaf salah fokus *bawaan jomblo

Kuil ini dikelililngi taman yang indah (mirip hutan pinus gitu(?)). Pretty much situation that time adalah hujan, makan es krim, pegang payung dan kamera. Sejujurnya agak chaos, untuk untung enggak deras banget.
Tamannya bagus dan terawat walaupun menimbulkan kesan. And pardon my face yang kayak orang jahat -_-

By the way, masuk ke kuil nggak boleh bawa makanan. Jadi aku buru-buru menghabiskan es krim itu sepanjang jalan sebelum masuk "The real enterance of the kuil". Jadi taman-taman ini baru intronya aja. Buat kalian yang kesini untuk pertama kali mending beli es krimnya waktu udah pulangnya aja.

Masuk ke kuil, kita bayar tiket dulu. Nggak boleh sambil makan dan minum.
Kalau ada makanan, maka diminta makan di luar. Aku lupa biaya masuknya berapa, yang jelas, tiketnya bentuknya kayak jimat.

Bisa buat memento gitu


Kemudian kita sampai ke Kinkakuji Temple yang ramai banget. Kuil ini dikeliling kolam dan berlapis emas. Setiap sudut, memberikan foto dengan kesan yang berbeda, itu kata umi. Nggak percaya, tapi setelah coba sendiri, ternyata memang gitu :D. 

Agak menyesal adalah, pakai kerudung coklat yang kurang pop-up dan agak nge-blend dengan templenya. Thanks to Mirorrless Canon EOS punya nyunyuchan, fotonya sedikit bokeh. Buat kamu yang sudah sampai sini, jangan lupa untuk foto disetiap sisi.
Foto 1: Me and Mom Around The World. 
Foto 2 : no caption, I was happy

Nah bisa kalian bandingkan bukan foto 1 dan foto 2 beda rasa. atau biar keren bilangnya "Beda Vibe" gitu. Foto 1 menurutku agak kurang sih, itu adalah pemandangan pas baru banget lihat kuilnya. Semua orang numpuk disitu saking excitednya. Cobalah untuk memutari kuil ini. dan bam! fotonya vibenya beda-beda. 

Sayangnya kita nggak bisa masuk sih ke kuilnya. Jalan-jalan seger disekelilingnya sambil baca sejarahnya lewat google. Panjang sih kalau mau jelasin sejarahnya juga.

Keluar dari sini masih ada beberapa yang bisa dilakukan seperti berdoa (kalau anda budha), minum teh ala orang jepang, shopping di toko sovenir, dan masih ada beberapa kuil kecil di dalamnya (yang cuma lewat aja karena nggak ada waktu). 

"We do hope"
ada yang berdoa
                                  

Beli Postcard Murah!
Kalau aku beli postcard Toko Sovenir dalam Kinkakuji Temple karena jujur murah banget, dan bingung mau beli dimana. Udah cari-cari dimana-mana agak susah kalau bukan di tourist attraction (kalau nggak dijual lembaran dan mahal). Kalau nggak salah 280 yen/box (30ribu rupiah) isi 10 aku beli 3 box untuk dibagi-bagi. Jujur fotonya juga bagus-bagus, jadi itu alasannya kenapa postcard aku buat kalian itu Kyoto ya hahaha. Gomenasai :p

Ditoko sovenir ini juga ada banyak gantungan kunci dan patung/hiasan. Sayang nggak bisa aku foto karena kata nyunyuchan itu nggak sopan buat moto barang jualan di jepang. Hahaha.

Sholat di Kyoto
Karena jam sudah menunjukkan waktu sholat, dan nggak mau sholat ngemper. Kita memutuskan untuk balik ke station sekalian makan. Kita rencananya mau sholat di ruang menyusui.

Kalau mau sholat dan nggak ada prayer room, ada beberapa alternatif:
1. Sholat di ruang menyusui (izin dulu ke petugasnya)
2. Sholat di smoking room
3. Sholat di wastafel (sedih yang banget fix!)
4. Sholat di taman dan lapangan

Jadi kita balik ke station dan muter-muter cari ruang menyusui. Ternyata kita nyasar dan kita minta tanya ke petugasnya. Terus kita malah dikasih tau kalau di Kyoto Tower ada tempat sholat (mushola) di lantai 4 kalau nggak salah, Kyoto Tower bersebrangan dengan station. Langsung deh cus kesana.

Jadi tempat kita foto = depan stasiun, lalu yang kayak ada monas itu towernya. Nggak terlalu jauh kan? dan hujan deras :D

Sampai lantai 4 ternyata ada tourist information centre, dan disana kita diminta isi biodata sekaligus dapat nomor antrian untuk bisa masuk ke Prayer Room ini. Semua yang masuk (satu rombongan harus isi).
Entry Card Masuk Mushola
                                          

Setelah itu, kita masuk deh ke mushola kecilnya. 
Ada tempat wudhu kaya wastafel yang pendek ada tempat duduknya juga + cewek cowok dipisah. Super duper comfy dan mushola beneran (terharu). Bersih banget, adem, suka!
And my bad! Aku buka pintunya kelamaan sampe bunyi-bunyi alarm gitu. Super panik, nggak ngerti harus ngapain (kirain ngerusak sesuatu).
 Ternyata setelah masuk pintunya akan tertutup (nggak bisa dibuka) selama beberapa lama dan kalau dibuka kelamaan dia akan bunyi. Hahaha akhirnya, petugasnya datang dan matikan alarmnya.

Disana selain ada mushola ada juga:
1. Tempat penukaran uang (seperti ATM), jadi thats why selalu bawa dolar, kalo bawa rupiah nggak bisa dituker disini sih. 
2. Ruang tunggu keluarga 
3. Tourist Information Centre Kyoto
4. Tempat beli tiket kalau mau sightseeing di Kyoto Tower sekitar 600yen/orang, sayang nggak ada waktu jadi belum sempat.
5. Tempat beli majalah guide jalan-jalan di jepang
6. Tempat beli sovenir "Kyoto Tower".
7. Lantai dibawahnya ada toko 100 yen yang kualitasnya lumayan bagus (Daiso dan Aeon Mall)

Inget kan kalau di setiap kota ada "Icon" seperti Nara dengan Shikamaru-kunnya. Kyoto Tower juga ada lhoo. Yaitu Tawa-chan (maksudnya, Tower-Chan), lucu banget deh, Full of kawai-kawai
Tawa chan! Meccha Kawaiii



Makan di Kyoto, Halal?
Urusan makan mungkin akan aku jadikan 1 tulisan sendiri. Tapi dengan "Bismillahirohmanirohim". Kami memutuskan buat makan udon di mall underground deket eki.
Udon dan Free Ocha (Tawar), disini ngga ada teh manis wkwkwk

Fushimi Inari Taisha
Fushimi Inari Taisha adalah salah satu Jinja (Kuil shinto) yang cukup fenomenal dan harus naik kereta dulu (JR) kalau mau kesini. Kami kesana lumayan sore, tapi berhubung summer, jam 7 malam baru bener-bener gelep jadi oke-oke aja.

Ciri-ciri Jinja/Kuil shinto adalah bangunanya yang serba merah-merah.

Menuju kesana, kereta penuh dengan orang honeymoon kwkwkwk. Sekelompok orang Indonesia dengan Kimono juga spotted disini. 


Masuk ke jinja ini, nggak ada bayar apa-apa. Masuk-masuk aja.
Pertama masuk aku ketawa, agak mirip Sam Pho Kong di Semarang ya. Tapi ternyata enggak kok.
Samphokong? hahahaha!

Jinja ini sangat ramai. Ada banyak banget tempat ibadahnya, dan bisa naik terus untuk memutari Jinja ini. Sangat-sangat fotoable bagi kamu yang suka foto.. Bangunannya terawat dan bersih. Tempat ini juga sangat sering keluar di anime-anime (hahahah). Tempatnya adem.
Fushimi Inari
Hanging Hope(s)


Tapi jangan salah susah banget buat dapet jepretan yang bagus T___T karena tempat ini sangat penuh. Realitanya fotonya kek gini:
Kanan : Abis belanja apa maz?
Tapi jangan sedih! Banyak kok tempat yang sangat fotoable seperti ini:
Tidak perlu main gate untuk dapat foto yang bagus!

Tempat ini luas banget, sempat kepisah dengan teman umi-abi dan muter-muter tawaf sampai kecapekan karena areanya naik-turun.

Buat yang nanya icon Kyoto apa, mungkin ini?
                                                 

That's a wrap!
Kyoto dengan segala keramahannya sangat recommended untuk turis. And I will definitely back!

3.8 Dioptri
Somehow when I wake up in the morning. 
I was cried because everything is so messy 
I (couldn't) accept that I am adult now
Where (in the past) everything is under control, everything is so easy.
But (now) everything is getting harder
and when I let my feet walk around without direction
when I let my eyes staring blankly to some-how-unfamiliar places
and let my forehead touch the ground in un-familiar-park where no furry sajadah around
my heart speak on its own, "Don't you realize your faith getting thinner?"
and, in the way home. I sobbed.

Kyoto, 2016
#karimsaroundtheworld