Selasa, 28 Maret 2017

Strolling Around Japan #3 : Sunny day in Inuyama

Berhubung Strolling around Japan ini masih ada berepisode-episode T__T (karena sesungguhnya dua minggu goler-goler di Jepang adalah waktu yang cukup panjang!) dan enggak akan kelar kalau enggak di kelarin (keburu Travelling lagi dan banyak hutang nulis dan keburu lupa)

Baiklah mencoba sedikit produktif~

Kali ini aku akan bahas tentang salah satu kota yang aku kunjungi dalam grup trip UGSAS (Conference yang aku ikuti, akan aku bahas di episode lain kalau ingat bwakakak) ke kota Inuyama di perfektur Aichi. Katanya sih, kota Inuyama ini dulu didiami oleh sebagian keluarga Tokugawa (yang samurai-samurai gitu deh, yang pasti dengar kalau pernah baca Samurai x).

Jadi, Inuyama ini bersebelahan dengan Perfektur Gifu. Jadi kalau menurut Google, Kota Kakamigahara (Perfektur Gifu) dan Kota Inuyama dipisahkan oleh that famous Kiso River.

Karena ada 2 Experience yang aku alami disini, jadi blog ini akan agak-agak panjang dengan dua bagian:
1: Bagian Strolling Around Inuyama (Sightseeing)
2: Bagian Strolling Around Pharma Company in Inuyama


Bagian 1: Strolling Around Inuyama


1. Kiso River
Rombongan berangkat dari Gifu pagi-pagi jam 8 dengan Bus menuju Inuyama. Lalu sesampainya di Inuyama kita berhenti di jembatan dengan bendungan. Ternyata jembatan itu adalah Jembatan diatas Kiso-gawa atau Kiso river.

Gunung Hachimori yang terlihat jelas dari jembatan Kiso-gawa
Ternyata ada edukasi dari pemerintah setempat tentang bendungan yang dibuat di Kiso River ini. dan kita semua masuk ke gedung di dekat bendungan untuk mendapat penjelasan mengenai bendungan ini. Overall, sangat edukatif.
Umi dan Bu Irwan lagi dijelasin tentang bendungan Kiso River ini :)
Budaya rapi orang Jepang. Sendalnya harus disusun kembali seperti semula ya!
Lokasi: dalam kantor dekat bendungan

Jujur, di pinggir sungai Kiso adem banget
dan enggak kayak sungai-sungai di deket rumah kita yang warnanya kayak susu coklat kental manis, ini warnanya biru, bening, adem, anginnya berhembus sepoi-sepoi. Ada kakek-kakek mancing juga, enggak kelihatan ada sampah. Dari jauh kita bisa lihat ada kastil inuyama dipucuk bukit.
Kayak di komik-komik

Sesungguhnya nongkrong di Jembatan sambil bengong dengan wajah yang disapu angin, mungkin adalah contoh kenikmatan hakiki. Andai aktivitas ini menghasilkan uang. LOL!

yang aneh adalah bagian bawah jembatan ini didesain sebagai "tempat perisitirahatan ikan". Yang aku juga rada gak paham apakah orangnya salah nerjemahin, tapi emang keliatan ada ikan-ikan yang kumpul di sela-sela balok. Begitu majunya negara ini sampai ikan aja ada tempat istirahatnya, sebagai bagian dari konservasi.
Crystal Clear~Andai kali ciliwung adem kayak gini, hopefully soon yak

"Ikan aja dikasih tempat istirahat =___="
"Kalau di Indo pasti udah habis semua ikannya" batin Karim dalam hati

disini sepanjang jembatan ini sangat fotoable, Sepanjang jalan kami dan rombongan berhenti dikit-dikit jepret sampai tour leader yang merupkan dosen dari Universitas Gifu kewalahan, Aku dan Umi juga ganti-gantian foto. Karena kami malas selfie terus berdua. Akhirnya umi meminta seorang bapak-bapak untuk memfotokan kami. Bapak itu dengan baiknya, mau memfotokan kami yang rempong ini. dan BAM! Bapak itu ternyata adalah Prof, K  (sebut saja begitu) yang merupakan salah satu board of director KAO corporation japan yang juga ikut dalam acara itu, so shameless wkkwkwkwk. Maap ya pak hahaha.

Pesan moral dari cerita ini : ketika minta fotokan jangan terlalu ribet-ribet amat!


Setelah dari Kiso River, kita langsung menuju Inuyama Castle

Seperti terlihat di foto sebelumnya, Inuyama Castle itu ada di puncak bukit. Jadi emang harus daki sampe pucuk dulu sebelum bisa sampai ke kastilnya. Nah, di perjalanan menuju "pucuk" ada 2 tempat yang wajib untuk di lihat yaitu Haritsuna Shrine dan Sanko Inari Jinja

2. Haritsuna Shrine
Kuil ini cukup menarik dengan aksen batu-batu dan kayu. Jadi Tori alias gatenya dari batu gitu. Dikelilingi pohon-pohon tinggi yang bikin teduh, Tapi jalan kesini cukup menanjak juga.

Dulu Abi pernah ke Haritsuna Shrine ini pas pertama kali ke jepang (sekitar 15 tahun yang lalu) dan tepat setelah 15 tahun abi balik lagi hahaha. Mungkin setelah 15 tahun berikutnya, abi akan kesini lagi juga ya~ itu menurut abi. Abi dejavu setelah minum dari mata air yang disediakan di kuil ini.

Kalau kamu ke kuil, coba minum aja. Gak bakal keracunan atau sakit perut sih (mungkin), seger karena langsung dari mata air dan bening banget.


Silahkan minum. Seger lho! Minumnya langsung via centong-centong itu btw


3. Sanko Inari Jinja
Jinja (kuil shinto) ini terletak setelah kita melewati Haritsuna Shrine, kita akan menemukan tanjakan (tangga tinggi berlapis) dan menemukan Tori/gate yang merah-merah mirip Fushimi Inari taisha di Kyoto.
This gate (or in japan Toori) looks so Japanese (nah lho kan?) hahaha

Kuil ini begitu khas dengan warna merah-merahnya. Baik lampu menuju jinja, gate-tori dan bangunannya, serba merah. Jadi keinget sampokong lagi? hahaha

This is too beautiful to be true, this sight is shooting somehow

Dibagian dalam kuil juga ada orang-orang yang memanjatkan doa supaya enteng jodoh dengan menggantungkan jimat bentuk love warna pink di dinding. Supercute! Ada juga couple yang dari jauh sengaja datang kesini berdoa semoga hubungannya awet dengan pasangannya. Tertarik? Hmm wakakak
Blending with super cutie wall (pura-pura baja aja padahal enggak tau itu apa)

Gate-gate kecil tersusun rapih dan rapat pada jalan jinja ini. Dan disini nggak serame fushimi inari, jadi bisa banget bikin foto bokeh yang kece disini.
Umi dan gate-gate (Tori) merah sepanjang jinja


Selanjutnya, sampailah kita pada main attaraction,

4. Inuyama Castle
Inuyama Castle adalah salah satu kastil tertua di Jepang. Kastil ini katanya aslinya selesai dibangun pada tahun 1440 oleh Pamannya Oda Nobunaga. Karena cukup tua, kastil ini unik karena terbuat dari Kayu dan menjadi salah satu National Treasurenya Jepang.

Baju Zirah. Dimana-mana baju zirah.

Nah, untuk masuk ke castle ini harus pakai tiket masuk 1 orang dewasa 550 yen atau sekitar 60ribu. Tapi ada juga yang paketan dengan beberapa tempat, nah rombongan kami beli yang paketan (karena berhubung udah dibelikan jadi nggak tahu beli dimana). Jadi beli satu tiket bisa masuk ke 4 tempat yaitu: Inuyama Castle, Inuyama Artifacts Museum, karakuri exibition show sama 1 lagi aku lupa. Harganya sekitar 1500 yen. Jadi dengan 160ribu saja sudah bisa masuk 4 tempat.

Tiketnya seperti ini:
Satu tiket untuk banyak tempat


Saat masuk castle kita disambut bapak-bapak yang akan mengecek tiket dan bapak2 yang dengan baiknya akan memfotokan kita di depan Inuyama Castle (Free photo service - gitu). Jadinya aku, umi dan abi foto bertiga. Tapi sumpah silau banget hahaha. Kemudian kita jalan masuk menuju kastilnya. Dipekarangan kastilnya ada banyak pohon-pohon dan dibawah pohon-pohon ada semacam meja pendek untuk duduk-duduk.

Kalau ini musim semi, pasti amaizing banget bisa makan sambil duduk-duduk dibawah pohon sakura di depan kastil. Tapi berhubung ini summer yang 39 derajat ogah banget makan disana.

Suasana diluar Castle
Sampai didepan kastil yang terbuat dari kayu seluruh bangunannya. Kami diminta melepas sepatu dan dikasih plastik untuk memasukkan sepatu kita. Sepatu silahkan dibawa sendiri-sendiri. Bagi yang bawa payung, bisa dititipkan dibawah.

Naiklah kami ke dalam kastil, yang lebih mirip rumah kayu biasa tiga lantai dengan banyak baju zirah disudut-sudut ruangan. Kayunya super licin dan tangganya sempit, jadi kalau sulit buat naik-naik kurang recommended.

Are Inuyama castle experience that amaizing?
Sejujurnya enggak begitu (haha). Ini semacam bangunan dari kayu tiga lantai yang isinya ada baju zirah gitu. Banyak ruang yang kosong. Menurutku sih jadinya sedikit boring (pandanganku aja yaaa terserah kalau menurut orang lain aku kurang tau). Ditambah lagi jalanan yang super menanjak tiada henti dari bawah sampai lantai tiga dalam kondisi perut kosong.

Jadi bagus sih, bisa lihat Inuyama dan Kiso River dari atas, Tapi ya, honestly sono mama sih~
Tapi seenggaknya kamu bisa foto kayak gini:
capek, menges yang penting fotonya wakakaka.
View from top!

Pas sampe atas "Shugoi-sughoi" doang karena adem sih hahaha engga lebih dari itu.

Tips
Karena Inuyama Castle ini dipucuk bukit, jadi siap stamina dan tenaga ya! (pucuk! pucuk! pucuk!)
Jangan pernah pakai kaos kaki waktu naik ke atas castle karena tangganya licin dan sempit (karena dari kayu) jadi mending lepas kaos kaki
Kita harus bawa sepatu kita naik (dikeresekin) jadi mending jangan bawa terlalu banyak barang!
Jangan lupa bawa minum!


5. Karakuri Museum
Museum "Boneka" ini terletak di satu komplek dengan Kastil Inuyama. Jadi ibaratnya disini ada 1 komplek "kota tua" dengan berbagai sightseeing place gitu.

Museum boneka ini berisi display boneka jepang jaman dahulu dan teknologi "Pewayangan" dan boneka "mekanik" ala Jepang. Disini ada semacam kuliah tentang boneka dan pertunjukan boneka,
Kuliah tentang boneka dan teknologinya

Menurutku cukup menarik karena mereka membuat boneka yang bisa bergerak (dari jaman dahulu kala).
  
Boneka yang bisa memanah 
Kuliah tentang Boneka mekanik yang bisa menyeduhkan teh. Boneka mekanik yang bisa bergerak ini sudah dibuat dari jaman dahulu kala. Ada penjelasan tentang sejarah sekaligus demonstrasi. Bonekanya pegang cangkir dan berhenti ke depan salah satu peserta tour sambil bergerak seperti "menyilahkan" pengambilan cangkir. Kalau cangkirnya nggak diambil, maka nggak berhenti bonekanya melakukan gerakan "menyilakan" Hihihi lucu banget ya.


Rombongan sibuk mendengarkan
Kakuri menurutku pribadi sangat menarik dan pastinya disukai orang tua dan muda. Di museum ini aku jadi paham ternyata orang Jepang dari zaman nenek moyang sudah aware banget soal teknologi. and they craved every single thing passionately, termasuk boneka.

6. Old Village Around Inuyama Castle
Sebenarnya bukan old village sih, cuma bangunannya aja yang kesannya jadi kayak "old" gitu (itu cuma sebutanku aja). Disekitar sini banyak toko seperti kedai es krim, toko kimono, tempat makan, toko sovenir dan bangunannya tua gitu.

Toko kimono yang maji takai alias mahal binggo sistaaa~ wahaha. The real kimono be like super expensive!

Banyak gadis-gadis wisatawan wara-wiri dengan kimononya disini.
Uniknya adalah, walaupun ini semacam pedestrian walk tapi ada lampu merahnya. Ada sih mobil yang lewat tapi bisa dihitung dengan jari. Waktu mau menuju Dolken museum (yang sayangnya nggak jadi kami masuki) kita berkali-kali berenti waktu lampu penyebrangan jadi merah (walaupun gak ada satu benda pun yang lewat!). Dengan taat dan tertibnya orang jepang mengantri. Kebayang kalo di Indo pasti semua orang udah laju aja mungkin ya.

Bersih, rapih, etnik! Aku suka sekali dengan atmosfernya
Sampai di suatu lampu merah, Gambar "lampu merah penyebrangan"nya udah kedip-kedip kuning artinya dari hijau mau ke merah. Aku sepontan ala orang Indo lari aja biar bisa nyebrang. Terus abi langsung teriak, "Eh jangan rima"

Ternyata semua orang Jepang disitu saat lampu mulai kedip, sudah enggak ada yang nyebrang (walaupun saat itu di jalan itu nggak ada satu pun kendaraan dan terlihat sangat lengang).

Moral of the story : Disiplin harus menjadi habit atau kebiasaan. Disiplin bukan masalah efektif atau tidak. Tapi disiplin adalah soal komitmen. Being strict somehow bring good to yourself.

Setelah selesai sightseeing kami langsung menuju salah perusahaan farmasi terbesar di Jepang, Eisai Pharmaceuticals.

Lanjut di Strolling around Japan #4 yes karena bahasannya farmasi dan panjang!

3.75 Dioptri
Inuyama is sunny and bright like you!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar