Jumat, 01 April 2022

Travel Series : Caranya untuk Jalan-Jalan di Eropa dan Tidak Minus

I have been doing and planning I think almost all the travel style. The lux, the crazy, the backpack, the calm, the hustle-bustle. Karena sejujurnya aku pribadi suka jalan-jalan. Seneng aja gitu menghirup udara baru, belajar sejarah dari tempat-tempat baru, ngeliat orang dengan kultur yang berbeda-beda, kadang jalan aja gabut ngga ngapa-ngapain cuma kalo ditempat yang beda, seneng aja gitu.

Guilty pleasure orang beda-beda, kalo aku aku suka jalan-jalan. 

Tapi seperti bestie ketahui kalau jalan-jalan ini membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang tentu ngga sedikit. Dan tentu saja kita harus tetap menjaga kewarasan dompet, karena hidup kita ngga cuma sekarang aja. Nah, ini dia beberapa tips tentang gimana caranya bisa jalan-jalan dengan sedikit lebih hemat.

1. Rencanakan jauh-jauh hari

Bagian perencanaan ini penting banget karena makin jauh kita ngerencanain biasanya lebih murah (tapi bisa tidak berlaku untuk high season ya). Ada 2 hal yang harus dibooking jauh sebelumnya :

a) Tiket transportasi (kecuali kereta regional Italy yang harganya selalu fix).

Pesawat

Untuk pesawat di Eropa ada low cost carrier seperti : Ryan Air, Wizz Air dan Easy Jet. Kalau RyanAir biasanya akan selalu ada low price 5-15 Euro kalau kita beli 2 bulan sebelumnya. Tapi ini ngga berlaku untuk libur nasional kayak natal dan easter kecuali kalian beli jauh-jauh sebelumnya.

Aku saranin langsung cek di website masing-masing, jangan pake skyscanner atau Omio karena banyak enggak akuratnya. Kalau kalian ppunya kartu ESN maka ada diskon 10% + free lugage bisa dimanfaatkan.

Untuk yang naik pesawat aku saranin untuk travel dengan backpack aja, kalau engga additional cost 15-20 Euro yang menurutku ngga seberapa worthed apalagi cuma pergi 1 minggu doang, karena di Eropa itu banyak Laundromart dan kalau kalian di hostel atau airbnb banyak yang ada mesin cucinya juga. Tapi tergantung orang masing-masing sih, kalau menurutku peribadi sih terlalu costly, tapi prioritas orang beda-beda.

Kalau kalian naik LCC dan ngga beli bagasi, jangan pernah bawa bagasi. Orang-orang pada bawa extra bag naik Ryan air akan dicharge 70 Euro dan disebuah penerbangan aku pernah separo pesawat dicharge semua... pinter kan Ryan air, dia jual seat 5 Euro terus orang ga beli bagasi dia dapet 60 Euro untuk 1 hour flight... Nice.

Bus

Bus adalah opsi bagus buat menjelajah Eropa, selain terjangkau juga nyaman. Ada flixbus (satu Eropa), Itabas untuk Italia dan Bla-Bla-Bus untuk area Perancis-Belanda. Harganya beneran naik terus untuk bus, aku saranin beli tiketnya 1 bulan sampe 2 minggu sebelumnya. 

Kalau kalian belinya jauh banget kayak 1,5 bulan sebelum bisa dapet bus dengan harga 2 Euro doang. Aku Bologna Milan-Milan Bologna cuma 4 Euro doang beli 1,5 bulan sebelumnya.

Kalau Flixbus suka ada diskon 10% buat pemegang kartu ESN, yang bingung bisa DM aku nanti aku ajarin caranya. 

Untuk Itabus dia biasanya ada promo Pulang-Pergi. Andata-Ritorno, jadi kalau pulang pergi naik Itabas bisa diskon 30% kalau engga salah tergantung dengan fare. Cek di : https://www.itabus.it/

Protip: 

1) Busnya ada toiletnya tapi biasanya ngga ada airnya atau tisu, jadi bawa tisu basah sendiri. 

2) Kalau Flixbus perancis ngga tau kenapa duduknya ngacak gitu sebel banget, jadi mendingan dateng ke stasiun bus 1 jam sebelum dan 30 menit udah berdiri-berdiri ditempat bapak2 ngecek, sedia greenpass dan juga tiket (nggak harus diprint). Kalau Flixbus Italy duduknya sesuai dengan nomor yang udah ditulis.

3) Stasiunnya biasanya agak antah berantah gitu, jadi pastiin cek dulu lokasi stasiunnya dimana, dateng sebelumnya karena disini busnya ngga ngaret sama sekali, busnya biasanya udah ada 30 menit sebelum jam berangkat.. Karena jam berangkat adalah jam bus "ngeenggg" bukan jam bus dateng. 

4) gate tempat busnya berhenti itu nanti muncul dilayar (kayak pesawat), biasanya 15-30 menit sebelumnya. Terus kalian bisa cek busnya tujuan mana dari nomor bus dan tujuan akhir.

5) Kalau overnight bus dan perlu transfer saranku kalian pasang headset puter lagu tulus kek atau siapa set alarm 10 menit sebelum waktu transfer atau turun (waktunya ada di tiket), nanti kalian bakal ada alarm dikuping sendiri jadi gak kelewatan buat turun. Karena bus berentinya paling lama 15 menit, jadi sebelum berenti nanti diumumin misalnya "Bologna, Bologna" 1x doang pake mic, kalau kebablasan jadinya salah sendiri.

6) di Italy masih wajib FFP2 mask, jadi kalau ngga punya ngga boleh naik ya gengs.. selalu sedia FFP2 mask.

Bla-bla-bus aku baru mau nyoba minggu depan di Perancis, doain ya gengs semoga aman. Bla-bla bus lebih murah tapi katanya lebih kecil juga.

b) Akomodasi (yang ini harganya selalu gerak, jadi makin awal.. makin baik)

Untuk akomodasi kalau kamu pergi sama temen sharing room biasanya bakal jauh lebih murah, aku saranin ber2 atau ber4. Untuk Eropa sendiri ada opsi ber-3 juga dibeberapa tempat kayak triple room buat hotel gitu jadi rajin-rajin cek aja. Kalau kalian solo travelling kalian bisa untuk cek opsi shared room hostel..untuk pembahasan terkait hostel ini akan aku lanjutkan di poin 3. 

Aku saranin untuk akomodasi booking minimal H-1 bulan sih. Makin awal makin bagus. Kalau kalian ada temen baik yang bisa ditebengin makin bagus.


2. Menginap di Bandara

Kalau kalian beli tiket pesawat selalu cek jamnya. Biasanya LCC ini jamnya kurang enak misalnya jam 06:00 pagi berangkat Milan ke Napoli maka kalian harus lewat security check maksimal jam 5 pagi, jadi dibandara maksimal jam 4 pagi. Kalau kalian mau nginep dan berangkat pagi-paginya pastiin ada transportasi dari penginapan ke bandara... tapi rata2 kereta dan bus lokal di Eropa ini mulai kerja jam 6 pagi, jadi kalian harus naik taksi. Jadi aku biasanya pilih nginep di Bandara, selain gratis juga ngerasa aman aja gitu ngga bakal ketinggalan flight. Terus bisa nyantui-nyantui beli makan dll dkk. 

Tidur dimana ? Dimana aja bisa, biasanya orang tidur dibangku-bangku bandara, ada juga yang dilantai sih. Aku biasanya tidur-tidur ayam 3-4 jam dibangku dan kayaknya udah lumayan cukup sih. Sampe dipesawat aku biasanya terkapar pulas. 

Aku biasanya cek diwebsite "Sleeping in the airport" untuk nge-cek medan bandaranya gimana. 

Ini websitenya : https://www.sleepinginairports.net/. Apakah nyaman? yang pasti engga terlalu ya, tapi aku jujur lebih nggak nyaman kalau ketar-ketir ketinggalan pesawat sih. 


3. Hostel Option

Siapa yang lebih suka hostel daripada airbnb? adalah saya hahaha. Kenapa? 

a) Hostel biasanya lebih strategis tempatnya.. dipusat kota, di deket metro. Kalau airbnb walaupun ngga semua sih kadang suka nyempil-nyempil.

b) Hostel bisa drop luggage sebelum jam check in dan drop lugagge setelah jam check out. Biasanya ada loker umum bersama yang kita bisa naroh aja meskipun belum jam check in. Lumayan kan, kalau sewa loker berapa tuh, ada juga beberapa hostel kayak di roma yang punya coin locker, jadi 2 Euro untuk 12 jam. Kalau airbnb nggak bisa.

c) Hostel ada resepsionisnya, walaupun kalau di Eropa engga semuanya 24 jam. Airbnb aku sukanya kalau yang bisa self-check in sih. Kalau engga harus nungguin orang dan sampe dijam tertentu itu kadang sakit kepala hahaha. Agak males aja ngaturnya.

d) Masak-Masak di Hostel. Hostel biasanya ada kitchennya dan lengkap, bisa masak kapan aja. Lumayan kalau mau hemat budget kayak pas di Zurich kita ngga bisa afford restaurant, pergi ke supermarket dan masak adalah jawabannya.

e) Bisa ketemu orang baru. Di Austria hostelnya ada discount coffee di barnya, dan orang-orangnya ramah-ramah banget woii. Jadi enak banget ketemu orang baru dan ngobrol di coffee barnya sambil seruput kopi diskonan.

f) Hostel biasanya ada vending machine, jadi bisa beli-beli makanan lumayan hemat.

g) Lebih hemat! Walaupun ada pengecualian ya gaes. Ngga semua hostel itu murah... misalnya kalian ber2 mau pesen private room di hostel, malahan mungkin lebih mahal daripada di hotel. Misalnya di Roma, hotel-hotelnya started 30-50 Euro per malem artinya kalau 2 orang 15-25 Euro per-orang. Kalu kalian pesen hostel, jatohnya mungkin sama atau mungkin lebih mahal.. jadi pertimbangkan lagi.

Protip: pesen jauh-jauh hari. Di Vienna aku nginep di Wombat City Hostel Vienna yang pas aku pesen 2 minggu sebelumnya harganya 24 Euro per-malem (untuk vienna lumayan affordable), terus pas aku cek seminggu sebelumnya dia udah jadi 40 Euro per person permalem. Emang harganya menukik se-drastis itu. Beberapa kota "mahal" kayak Amsterdam, Brussel, Paris, London, Swiss (satu negara mahal semua) mungkin kalian perlu pikirin jauh-jauh hari karena aku aja nginep di Amsterdam cari yang dibawah 30 Euro itu masyaAllah ampun susahnya, karena amsterdam kota "mahal", ngga cuma Ams sih, seluruh Belanda gitu.

Beberapa lokasi penginapan yang pernah aku tempatin mungkin bakal aku review di post yang lain.


4. Daily pass

Pas sampe ke sebuah kota biasakan ke tourist information center buat at least dapetin peta gratis dan nanya-nanya tips tentang kota. Kadang-kadang daily pass ini worthed, kadang-kadang engga. Contoh yang worthed apa? Zurich pass 21 Euro kalau engga salah, gratis museum, cruise dan semua moda transportasi mahal Zurich. Atau kalau kalian ke Amsterdam lama, menurutku I am sterdam card yang 50 Euro bisa all museum itu worthed, karena di Ams 1 museum itu 20 Euro woii hahaha. Jadi masuk 3 museum aja udah balik modal, ditambah dengan transportasi yang pusing kepala.

Jadi tergantung kalian mau ngapain. Kadang yang butuh cuma daily transportation pass aja, kayak aku di Vienna 14 Euro kalau engga salah 2 hari. Kenapa beli? karena vienna itu model transportnya cuma bisa one way aja (1 jalur) dan 1 tiket (3 Euro) cuma bisa 1 kali jalan. Maka kalau beli daily pass 7 Euro bisa semua moda transportasi Vienna dan semua jalur + ada diskon kereta bandara harganya dari 4 Euro jadi 1,9 Euro aja. Jadi kita save uang banyak.

Kalau di Perancis, aku ngerasa gak butuh pass soalnya 1 tiket (lupa berapa kayaknya 2 Euro deh) bisa untuk 90 menit dan bisa transfer antar metro dan pindah2 jalur selama masih berlaku. Jadi pas di Perancis kan ngga sebegitu mobilitasnya ya, pokoknya kalo udah sampe sekitar Louvre udah tinggal jalan-jalan aja, kayak ngga worthed kalau beli pass. Dan Perancis itu distrik2nya musingin (dibagi-bagi jadi bagian2 gitu kan lokasinya) aku jadi lebih milih buat beli aja lokasinya daripada salah jalur.

Di beberapa negara kayak Belanda kalau beli tiket fisik maka +1 Euro, maka kalian harus bener2 cari tau, kalo aku bilang "belajar" sebelum sampe biar tau mau beli apa, gimana, supaya hemat beb.

Beberapa negara transportnya gratis, kayak Luxemburg atau Genova di beberapa jam-jam tertentu Metronya gratis.

Beberapa kota gak perlu beli tiket cukup kartu debit kayak Milan atau Roma.

Biasakan buat itenary singkat at least mau kemana darimana dan hitung berapa kali butuh naik transportnya dengan mode transport yang ada. Nanti kalian jadi tau kira2 butuh transport pass atau engga. 


5. Makan apa ? dimana ?

Makan ini juga jadi salah satu cost pada saat travel, yang mungkin tertinggi ya hehhehe. Kalau aku pribadi bukan pengejar specialty, kecuali kopi. Ya.. namanya hidup kecualinya banyak. 

Jadi aku biasanya ya cari makan apa aja.. btw aku lebih suka lokal restaurant atau makanan asia sih selama travel. balik-balik beli nasi lagi. Karena kalo aku pribadi udah bayar dan engga suka kalau se-lokal apapun ya gak worthed. Biasanya aku ada budget harian travel, tergantung kota misal 30 Euro atau 20 Euro, terserah kalian. Nah cuma segitu yang bisa dihabisin sehari, kalau abis ya abis. Jadinya nanti budget makannya menyesuaikan. So far sih aku belum pernah yang low-budget banget, cuma kalau kalian low budget banget bawa indomie atau beli pasta atau makanan instan di carrefour terus masak di hostel bisa jadi pilihan. Kalian bisa nge-press biaya makan jadi cuma 5 Euro doang dengan masak dan bawa bekal, dan menurutku ngga ada salahnya sama sekali buat ngga jajan selama jalan-jalan, ya itu tadi sesuai budgetnya berapa dan yang dicari apa. Pas aku di Zurich karena biaya makan di restoran 20-30 Euro per prosi dan groceries mahal pula, kita beli di Luxemburg bahan-bahannya karena dasar si nggak mau rugi. Jadi ya kalian bisa lah kayak gitu kira-kira.

Biasain bawa botol minum karena tap water Eropa itu drink-able. Biaya air putih ini bisa jadi latte factor karena mager bawa botol atau collapsible cups kalo misalnya kamu bawa tas cantik. Misal kayak Roma itu walaupun pancurannya keliatan tua tapi airnya enak banget ngga kalah sama Zurich. 

Tap water Austria enak banget walaupun water fountainnya ngga ada jojong aja ada keran ambil air. So far perut Indonesia ngga ada masalah sih sama tap water.. 1 botol air putih 400 ml di austria 1.8 Euro, bayangin kalau kamu minum 4 botol 7,2 Euro.. banyak juga ya bund.


6. You can't have it all

Ada yang bilang "We travel but we found ourselves" gitu katanya ya... Begitu juga yang aku rasain. Selama jalan-jalan aku expand tolerance dan juga milih mana experience yang mau aku rasain mana yang enggak. Jadi traveling itu bener-bener costumized, person to person. Apa yang mainstream suka, belum tentu kita suka gitu.

Sebelum blow your money to extravagant schedule, enter all museums and attractions, eits.. pilih dulu yang kamu suka. Pelajarin dulu apa bener engga museum itu kamu enjoy? Masuk Colesseum kamu enjoy? Kamu takut ketinggian ngga? Kamu bisa liat apa disana? Gua selalu mempromosikan untuk lebih mindfull ke apapun termasuk pas jalan-jalan. Jangan pengen yang penting "Cekrek" aja.. woww.. walaupun boleh sih, tapi kalau misalnya bisa lebih baik kenapa tidak.

I say no to so many things I can't enjoy. This is what I've learnt. Dan dare to spend on thing you would love to.. ngga mesti mainstream dan ikut temen, itenary pisah gapapa.

Normalisiasi ngga berkerumun walaupun jalan bareng, karena yang dibuang itu duit masing-masing, masing-masing boleh milih apa yang mereka lebih sukai. Misal waktunya cuma ada 2 jam si A suka art si A ke Louvre, si B suka hiking dan view mau ke Sacre-Coure, si C lebih suka wahana maunya ke Disney Land, so why not? Kalau bisa bareng semua menikmati bagus, kalau engga ya gapapa. 

Gua bukan tipikal yang suka wahana. Tapi gua ke Everland di Korea (semacam Disney Land), gua ngantri wahana aja gua mules gitu karena gua takut ketinggian juga. Akhirnya gua balik dari Everland jam 2 siang dan hunting streetfood di Dongdaemun Plaza, cuma gua waste time kan harusnya gua engga berangkat aja dari awall hahaha. At that time I havent learnt to say no to things I cant enjoy.

Salah satu kunci untuk traveling bahagia dan lebih hemat adalah dengan cara memilih mana yang lebih kita sukain. Abis itu baru spend deh... 

 

7. Free Stuff to Do and Free walking Tour

Free stuff to do, emang ada kar? Ada banyak, cuma kita perlu getol nyari aja. Museum di minggu pertama tiap bulan hampir semuanya pada gratis. Di Torino kita pernah ikut walking tour di Palace gitu, di Roma semua church/cathedral gratis, termasuk yang di Vatikan dan Pantheon. kalau Roma mau tour keliling-liling ngga masuk mana-mana juga bisa karena semuanya bisa dinikmatin dari luar.. kalau mau lebih terarah, walking tour. Kayak Roman forum, Colesseum, Arc of Constantin, Piazza Navona, karya-karyanya Bernini, Michael Angelo (Pieta) dll bisa dinikmatin juga secara gratis. Di Vienna, semua palace parknya free kayak Belvedere, Schonbrunn Palace Park, kalian bisa nyantai dan piknik sama foto-foto gemes juga bisa dengan gratis.

Schonbrunn Palace Park, Vienna gratis masuknya. Banyak orang foto2 juga disini , emang dreamy banget. Kayaknya disini kalo autumn bagus.


Free walking tour ini biasanya dilakukan perusahaan atau perorangan gitu yang biasanya advertisementnya ditaroh di website. Nanti kita keliling2 sambil dijelasin tentang kota.. kita bisa juga nanya2 tentang kota dari perspektif orang lokal.. Biasanya mereka kasih kita headset transmitter juga. Free walking tour ini sebenernya ngga free karena di akhir sesi mereka terserah mau kita ngasih tip atau engga.. tapi biasanya kita ngasih, mungkin kalo mahasiswa sekitar 5-10 Euro an, tapi menurutku super worthed banget buat dapet insight terkait kota itu, sejarahnya secara umum dan juga tips2 dari orang lokal. Kalau kamu sendirian Free walking tour ini juga bagus banget buat bisa ketemu orang baru. Biasanya durasinya 2-3 jam. Di beberapa kota yang historynya banyak, kayak Roma, Athens atau mungkin berlin sangat recommended.

Dengerin cerita Mozart di depan patung Mozart di Vienna, diceritain sama bapak guidenya. Hidup Mozart yang berchapter-chapter diceritain dalam 15 menit. Enak pokoknya kalo ada guide *hahha dasar males


Registrasi gratis dulu, tinggal ketik di google "Free walking tour" jadi deh. Contoh website Free Walking Tour: https://www.guruwalk.com/

Kalian bisa juga pake "Self-walking tour" beberapa kota besar kayak Roma gitu dia banyak "Self-walking tour" yang cerita dan panduannya bisa kalian lihat di spotify.


8. Research and Practice make things perfect

Biasanya boncos itu karena engga persiapan, atau ada hal yang mendadak dibeli. Buat yang mau ke kota-kota di Eropa aku rekomendasiin website / Youtube travel vlogger dari jaman dulu namanya Rick Steves https://www.ricksteves.com/.

Biasanya dari om Rick kalian akan dapet banyak insight untuk pergi kemana, nyobain apa. Dia ada juga sample itenary jadi buat yang ngga punya banyak waktu tinggal ngikut aja.



Selain itu beberapa alat yang bakal berguna selama kalian jalan-jalan di Eropa untuk menghemat budget:

1. Handuk kecil. Soalnya di Eropa banyak tempat ngga sedia handuk atau kena extracharge. Biasanya toko chinese jual harganya 1 Euro, jadi beli deh sebelum berangkat.

2. Botol minum dengan alasan yang sudah disebutkan sebelumnya.

3. Fork dan knife (plastik) kalau kalian mendadak mood makan yogurt conad, kalian akan butuh fork/spoon.

4. Payung, percayalah payung di tempat wisata itu mahal2. Kalau kalian ngerasa bawa payung kegedean coba beli payung lipet hnm itu kecil banget bahkan muat ditas yang sangat mini. 

5. Coklat. Coklat atau emergency food ini penting karena kalau kalian shopping atau strolling dalam keadaan kurang gula kalian akan menghabiskan banyak uang. Dan kalian taulah di Eropa ga ada indomaret/alfamaret.

6. Emergency medicine (kayak paracetamol, koyo atau hansaplast).

7. Uang koin. Beberapa hal butuh koin seperti ke toilet. Kalau ngga punya terpaksa masuk restoran. dan harus beli sesuatu kan..


9. Low Season is The Time

Ini pelajaran yang I learn in a hard way. Ternyata season termurah adalah winter untuk hampir setiap destinasi wisata kecuali winter resort yaa, dan kalo kamu kayak aku yang ngga perlu foto cantik terus tiap kota.. yang penting experiencenya dan experiencenya nggak ngiket bulan (misal harus Spring kayak Keukenhof), Low season berangkat sih harusnya.. soalnya Januari itu Ryan air ke Napoli hampir setiap hari 5 Euro loh, sekarang udah gak dapat.. hahaha walaupun emang harus tahan sama hujan dan dingin.. Di saat winterlah ada hotel di Paris seharga 17 Euro, sekarang mana dapet minimal 30 euro.. nangis kan hahaha. Jadi kalau kalian ada waktu luang di saat winter, berangkatlah. Investasilah jaket yang proper dan juga baju wool 1 biji aja, niscaya kalian hangat dan siap menjelajahi eropa disaat semua orang pada gamau pergi. Bulan Juni-Juli udah gila-gilaan gaes harganya.. kalo mau summer break, mungkin mikirnya dari sekarang kali ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar