Sabtu, 14 Februari 2015

Resensi Buku: The Alchemist / Sang Alkemis


Judul buku: Sang Alkemis (The Alchemist)
Pengarang : Paulo Coelho
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga : Rp 4x.xxx
Dimensi : 216 halaman; 20 cm



The Alchemist menceritakan tentang perjuangan seorang anak yang mengejar mimpinya. Dalam belakang bagian buku ini (di cover) diceritakan anak itu bernama "Santiago" tapi dalam bukunya sendiri nggak dituliskan diapa nama anak tersebut. Tokoh utamanya disebutkan sebagai "Anak itu" atau "Si gembala" karena anak itu ingin menjelajah dan memutuskan untuk menjadi gembala.
Suatu hari anak itu mendapat mimpi tentang piramida-piramida, dan ia datang pada seorang gipsi untuk menerjemahkan mimpinya. Sang Gipsi mengatakan ia akan mendapatkan harta karunnya di piramida-piramida tersebut. Nggak percaya dengan kata-kata orang Gipsi ini, dia pun melanjutkan perjalanan. Sampai ia bertemu dengan seseorang yang mengaku raja salem, raja salem meyakinkan si anak untuk mencari harta karunnya. Disitulah perjalanannya mengejar mimpi di mulai...

Novel ini sendiri menurut saya bergenre fantasi. Karena banyak adegan-adegan ghaib di dalamnya. Tapi kamu nggak akan menemukan alien atau binatang aneh didalamnya seperti adegan star wars. Tapi ada adegan ketika si anak bicara dengan angin yang nggak mungkin dilakukan kecuali dalam buku (fantasi maksudnya).

Buku yang saya baca ini adalah cetakan ke empat belas~ dan buku ini sudah dicetak ulang ke berbagai bahasa sejak tahun 1988, semenjak saya belum lahir. Mungkin banyak yang penasaran apa serunya buku ini.

Buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana (atau karena terjemahan jadi sederhana?). Kalau teman-teman adalah penikmat bahasa dewa-nya andrea hirata, maaf tapi dibuku ini nggak ada. Kalimat-kalimatnya begitu klasik, simpel dan mudah dicerna. Tapi alurnya sangat menarik dan dalam. Pesan yang ingin disampaikan begitu kuat dan konsisten. Tentang "Pertanda-pertanda" yang saya terjemahkan dalam bahasa saya sebagai "Insting yang sebenarnya didapat dari apa yang sudah kita pelajari" dan sebenarnya secara scientific sudah dibuktikan. Tentang "Takdir" yang selalu dikatakan sebagai "maktub" dalam buku ini. Tentang "Mengejar mimpi".

Dalam pengejaran mimpi itu kita harus mencermati "pertanda-pertanda" dan waspada dalam menginterpertasikan "takdir" kita.

Banyak banget yang bisa dipelajari dari buku ini, dan sangat memotivasi. Buku ini magnetnya kuat untuk saya sehingga 216 halaman habis dalam 2 hari. Menatik bukan?

Nah, sisi negatifnya adalah. Buku ini mengajarkan tentang "Law of Attaraction" atau LOA yang bukan sama-sekali prinsip orang Islam (sebagai muslim, itu cukup menganggu saya, tapi toh ya sudah ini cuma karya fiksi). Apa itu LOA? Seperti pernyataan "Kalau kamu ingin mewujudkan sesuatu maka alam akan bersatu padu mewujudkannya". Kok saya kurang cocok masalah itu ya :)

Berikut quotes dari "The Alchemist"
"Kalau kita bergaul dengan orang-orang yang sama setiap hari, pada akhirnya kita menjadi bagian dari hidup orang itu. Lalu kita ingin orang itu berubah. Kalau orang itu tidak seperti yang kita kehendaki, maka orang-orang lain ini menjadi marah"

"Orang tampaknya selalu merasa lebih tahu, bagaimana orang lain seharusnya menjalani hidup, tapi mereka tidak tahu bagaimana seharusnya menjalani hidup sendiri"

"Beginilah dusta terbesar itu: bahwa pada satu titik dalam hidup kita, kita kehilangan kendali atas apa yang terjadi pada kita dan hidup kita dikendalikan oleh nasib"

"Kalau kau memulai dengan menjanjikan sesuatu yang belum kau miliki, kau akan kehilangan hasratmu untuk memperolehnya"

"Aku takut kalau impianku menjadi kenyataan, aku tidak punya alasan untuk hidup lagi"

masih banyak banget, tapi maaf nggak bisa ditulis semua. Berikut caption dari orang2 dunia quotes "The Alchemist"





Happy reading and keep inspired!
Yogyakarta 15 Feb 2015

4 komentar:

  1. Kayaknya bukunya menarik,

    Makasih infonya Kakak Karim ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah ada kakak nindi... iya bukunya bagus banget nin.. kalau mau pinjem boleh lho... ^^

      Hapus
  2. Aku baru pertama kali sih baca karya Paulo Coelho, tapi sekali baca, langsung jatuh cinta sama Sang Alkemis. Kisahnya ringan dan sederhana, tidak terlalu banyak, namun sarat banget akan makna dan perenungan hidup. Relate banget sama keresahan yang aku alami selama menjalani hidup. Pokoknya da best deh buku yang satu ini.
    Salam kenal btw, Kreta Amura

    BalasHapus