Rabu, 27 Oktober 2021

Seri Belajar Kulit #1 Epidermis - The Layer of Sacrifice

 Hai guys! Kali ini aku mau menulis ringan tentang salah satu bagian kulit yang paling penting yaitu "Epidermis". Kalian pasti sudah sangat familiar dengan "Skin Barrier" yang sering lalu lalang dibicarakan oleh banya beauty vlogger dan blogger. Katanya sih, skin barrier harus diperbaiki dan harus kuat kalau mau memiliki kulit yang bagus! Eh apa benar? Ya, itu benar banget. Tetapi apa dan siapa skin barrier ini ?

Skin Barrier

Apa sebenarnya skin barrier itu ? Kalian pasti sudah pernah mendengar bahwa kulit itu seperti kue bolu bertingkat berlapis-lapis. Ibarat kue bolu bertingkat ada 3 lapisan utama kulit yaitu "Epidermis, Dermis, dan Hipodermis" (yang masing-masing akan aku bahas pada seri belajar kulit ini). Masing-masing lapisan ini memiliki fungsi yang bersinergi untuk melindungi diri dari serangan bakteri, mencegah dehidrasi dan juga merupakan sistem sensori dan imunitas tubuh. Bagian yang paling luar yang biasa kita letakkan krim dan eksfoliasi adalah "Epidermis".

Struktur Kulit


Skin Barrier sendiri yang populer dikalangan kita yang dimaksud adalah bagian paling luar yaitu epidermis.. Jadi kali ini kita akan membahas tentang "Epidermal Barrier" atau ketahanan yang dibuat oleh epidermis. 

Kalian tau ngga sih kalau sebenarnya sel-sel yang ada dibagian luar tubuh itu sengaja "bunuh diri" untuk melindungi tubuh. Penasaran kan? Siapin kopi ya.. bakal panjang ceritanya.


Struktur Epidermis
Epidermis adalah lapisan terluar dari kulit, yang bisa terdiri dari 4-5 lapisan lainnya. Mengandung sel utama yaitu keratinosit (90%). Sehat nggaknya kulit, tergantung kondisi epidermis kamu!
Epidermis yang berlapis-lapis kayak wafer

Epidermis terdiri dari beberapa lapisan, nah masing-masing lapisan punya ciri khas masing-masing yang coba aku rangkumkan sebagai berikut :

Bagian paling bawah disebut "Stratum Basale" atau "Lapisan Basal"

Kalian pernah dengar kan kalau misalnya sel-sel kulit itu terus regenerasi setiap beberapa minggu? Kok bisa? Bisa, karena dibagian lapisan basal ini terdapat yang namanya Stem sel (alias bibit sel), yang kemudian akan menjadi dewasa setelah mengalami proses pendewasaan sel. 

Nah, siapa sel-sel kulit yang dimaksud? yang dimaksud adalah sel keratinosit yang jumlahnya 90% pada epidermis ini. Jadi stratum basale berisi stem sel keratinosit dan melanosit. Melanosit ini adalah sel yang membuat kulit menjadi berwarna karena memproduksi yang kita kenal sebagai melanin

"Stratum Spinosum" dan "Stratum Granulosum"

Dua lapisan ini mengandung sel-sel keratinosit yang mengalami pendewasaan. Proses pendewasaan ini lebih ilmiahnya dikenal dengan diferensiasi ya. 

"Stratum Lucidum"

Lapisan ini adalah keratinosit yang mengeras dan hanya ada pada kulit yang mengalami pengerasan, seperti telapak kaki dan telapak tangan. Lapisan ini nggak ada ya dibagian kulit lain.

Bagian paling atas "Stratum Corneum"

Merupakan lapisan yang paling familiar dengan kita, yang sebenarnya berisi keratinosit yang mati, yang sudah tidak punya inti sel dan juga tidak lagi memiliki perangkat sel (organel sitoplasmik). Sel keratinosit yang sudah seperti ini disebut sebagai "Korneosit / corneocytes", makanya lapisan ini dinamakan stratum korneum.

Corneocytes merupakan diferensiasi akhir dari sel keratinosit. Jadi memang keratinosit ini diprogram pada akhirnya untuk "mati" demi melindungi tubuh kita. Jadi, epidermis adalah the layer of sacrifice. 


Apa saja Perlindungan yang di fungsikan oleh Epidermis ?

The Epidermis Barrier

1. Air-liquid interface barrier - Bagian stratum corneum akan melindungi tubuh dari kemungkinan kehilangan cairan, sekaligus melindungi diri dari masuknya patogen, allergen atau bahan toksik. 

2. Liquid-liquid interface barrier - bagian stratum granullosum memiliki jaringan pengikat yang rapat sehingga akan membentuk perlindungan fungsional mencegah masuknya cairan antar sel dengan cara paraselular (tidak melewati sel, tetapi melewati celah antar sel).

3. Immunological barrier - pada kulit terdapat sel kekebalan tubuh yang selalu berpatroli yang disebut juga "Langerhans cell". Sel ini berpartisipasi apabila terjadi proses alergi.


Kulit dan Perlindungan - Stratum Corneum ibarat "Tembok"

Stratum corneum sering disandingkan sebagai "tembok" yang dibuat dari batu bata yang disusun. Maka yang disebut "Bata" adalah korneosit (atau keratinosit yang sudah mati) dan "Semen"nya adalah lemak antar sel, yang direkatkan lagi oleh corneodesmosome.

Batu batanya kalau rapi dan kuat, maka akan kuat. Kalau ngga rapih dan ngga kuat, akan mudah diinfeksi dan alergi (walaupun, perlu dicatat kalau infeksi dan alergi ada banyak faktor, bukan hanya karena barriernya ngga bagus saja).
Sumber


Corneodesmosome sebagai pengikat
Kalian penasaran ngga sih, kalau misalnya bagian luar sel ini sudah mati kan ya... kemudian kenapa bisa ngga "jatuh" dengan mudah. Kan sudah mati ?

Jawabannya adalah, karena pada stratum corneum ini ada "Cell junction"nya, yang disebut corneodesmosome. Apa itu cell junction? yaitu merupakan "struktur sel" yang merupakan protein multi kompleks yang tugasnya adalah merekatkan antar sel atau sel dengan matriks diluarnya (ibaratnya adalah pengikatnya). Makanya itu sebabnya kulit kita ngga berceceran dilantai ya hahaha...

Corneodesmosome dan Eksfoliasi
Kalau kalian rajin eksfoliasi, kalian bisa lihat ada sel2 kulit mati yang berjatuhan pada saat eksfoliasi, eits, itu bukan kotoran ya!. Kulit yang berjatuhan ini adalah korneosit yang corneodesmosomenya sudah rusak atau lemah karena degradasi atau aktivitas protease. Makanya kalau eksfoliasi tidak boleh terlalu sering dan tidak boleh terlalu kuat ya.. karena malah justru bisa membuat barrier kita rusak.

Sumber


Lemak diantara sel-sel yang mati
Seperti yang aku jelaskan diatas, kalau stratum korneum ibarat tembok, dan semennya adalah lemak (lipid intracellular). Lemak yang ada pada kulit diantaranya adalah : asam lemak, kolesterol, sphingolipid (ceramides), cholesteryl sulphate. Lemak berperan penting untuk mencegah masuknya benda asing, mencegah dehidrasi sehingga menjadi barier yang penting untuk kulit. Siapa bilang kalau lemak dikulit itu jahat ;)


Proses "Kematian" Korneosit
Kali ini kita akan bahas yang sadis sadis (ngga juga deng)! yaitu proses kematian korneosit, yang disebut sebagai "Cornification" pada stratum corneum. Pada dasarnya tubuh bisa meminta sel, untuk "mati", dan hanya ada 2 kematian sukarela dalam tubuh kita, proses yang disebut apopotosis dan cornification. Sehingga bisa kita bilang bahwa cornification ini sangat spesial, karena ibaratnya sel dibentuk untuk mati.

Cornification sendiri merupakan program kematian sel yang unik yang terjadi pada stratum corneum. Stratum corneum sendiri terdiri dari 10-20 tumpukan sel yang mati dengan ketebalan sekitar 10-30 mcm (dengan 1 sel tebalnya sekitar 1 mcm). Kalian masih ingat stratum granulosum ? iya, stratum granulosum lapis 1 (atau disebut SG 1-lah) yang merupakan sel yang akan dieksekusi ini.

Apa yang terjadi pada saat kematian ?
  • Intisel pada keratinosit di lapisan SG-1 dikunyah. 
  • Sitoplasma (cairan sel) menghilang.
  • Pembentukan jaringan keratin
  • Pembentukan "Amplop sel cornified" yang merupakan penautan antara lemak dan protein.
  • Lemak dalam sel akan dilepaskan keluar (yang akan menjadi "semen" pada bagian stratm corneum, menjadi lipid intracellular).
  • Pembentukan corneodesmosome.




Secara normal, bagian kulit terluar atau corneocyte ini akan "gugur" (alias lepas dari tubuh), apabila corneodesmosenya sudah lemah. Nah, proses lepasnya bagian luar kulit secara normal ini disebut juga sebagai "Epidermal desquamation" atau degradasi corneodesmosome.

Proses peremajaan atau siklus cornification ini berlangsung 1-3 minggu, berbeda-beda tergantung dari berbagai faktor salah satunya genetik.

Sehingga, stratum corneum pada epidermis ini memang merupakan "Layer of Sacrifice". beberapa poin yang bisa kita ambil hikmahnya secara sederhana :
  • Ternyata bagian luar kulit kita memanglah sel-sel yang sudah mati.
  • Sehatnya skin barrier sangat penting untuk kesehatan kulit kita.
  • Lepasnya kulit dari tubuh merupakan hal yang wajar.
  • Tubuh secara alami akan meregenerasi lapisan stratum corneum 1-3 minggu.
  • Jangan melakukan eksfoliasi terlalu sering karena regenerasi kulit butuh waktu.
  • Lemak pada kulit memiliki fungsi dan bukan lemak jahat.

Sekian dulu ya seri kali ini.. semoga bisa diambil hikmahnya. 


3,75D
Sometimes all I think about is you (Corneocytes)