Minggu, 10 Mei 2020

Walk down to a memory lane : South Korea 2017

Decided to make: Walk down to a memory lane series to keep my aesthetic photos.



Love is something precious, but abstract at the same time. Love is something that makes things sustain.

Nami Island Ferry. When I meet Nia Ramadhani and her friends.

Ginko leaves in Autumn

Traditional Tea Building

Add caption


Add caption






Terobsesi dengan foto kaki.

Winter Sonata Set yang membuat semua orang jadi nulis2 begini

Berani juga dia berbunga di suhu 5 derajat

Gradasinya berasa daun boongan padahal beneran. Aesthetic parah.


Ini Japanese Mapple

Mt. Seorak orang2 pada doa gitu abis numpuk2 batu. Kalo gw ancurin pada ngamuk.

Aesthetic parah

Wallpaper-able
I guess, the falling is beautiful. Saking nyari yang bagus buat di klipping temen gw sampe motong ranting pohon wkwkkw. Soalnya yang jatoh udah pada terlalu kering. Gila kalo bukan turis Indo kayaknya ga ada.

5 Derajat dan makan soft ice cream. Kurang setengah kalo gak nyeleneh namanya bukan gw.
Tapi ada yang jual kok, ada yang beli dong?

Selangkah lagi gw tergelincir masuk jurang

Mt. Seorak. Kata temen gw kayak di Eropa dimana gitu gw gatau juga sih belum pernah.

Tumpukan bebatuan doa 

Berasa di dessert ya gaes ? padahal sisi lainnya penuh manusia selfie


Foto daun se-ranting-rantingnya


Mau nyoba teknik ala-ala tapi kok B aja. 

Down from cable car





A Quite City of Ipoh (1)

There is one time when you just want to run away
You want a cup of cold coffee, book, calm music and 
do nothing except chilling and starring outside the window.

Or
There is one time when you want to walk outside and breath a strange air
watching strangers as if you are invisible.



There are those days for me.
'Leaving is for coming back', even not a grant one. Even for doing nothing.
Watching people goes around while being invisible because nobody knows me, is the best healer I can have. 

One day, me and my best friend,
are in thoughts to run away.

Those repulsive force, blast the cognitive perceivers us to buy the tickets straight away without a second thought.

"Let's go to Ipoh" she said. "And not telling anyone until we arrived there".

--------------------------------------------

How to get to Ipoh. 

Kita berdua ke dari Sultan Mahmud Badarudin II turun di KLIA 2 menuju Ipoh menggunakan bis. Bisnya ini direct dari KLIA 2 langsung ke Terminal Ipoh, nama terminalnya Teminal Amanjaya. 
Buat kalian yang mau naik bis juga. Jangan lupa, pesan dulu bisnya lewat website easybook.

For the sake of minimalism. Cuma bawa 2 tas dong haha. di dalam tas ini : ada baju beberapa set, kamera, skincare, alat sholat, ice bear. Daebak bukan?


Link : https://www.easybook.com/

Harga tiketnya/orang di November 2019 adalah 150ribu saja. Untuk perjalanan yang akan ditempuh 3-4 jam, harga itu lumayan murah.. apalagi bisnya mirip2 bis damri gitu, jadi bukan yang odong-odong.

Beli Star Shuttle, Why?
Sesuai dengan saran beberapa temen yang tinggal di Malaysia, kita putuskan buat beli "Star Shuttle". Ada beberapa pilihan, tapi katanya Star Shuttle ini lumayan dari segi : 1) Ketepatan waktu 2) Kebersihan 3) Legroom & charge station 4) Safety drivernya.

Sebenernya buat yang sudah sering jelajah Malaysia pasti tau kalau yang paling bagus dan nyaman itu Transnasional ya engga ada yang ngalahin bus warna cat merah cabe ini. Di Indonesia sendiri, kayaknya belum ada yang service dan fasilitasnya memper bus ini kecuali bus premium. Tapi, sadly bis transnasional engga ada rute ke Ipoh.

Booking di Easybook
Lumayan mudah dan pembayarannya lewat bank BCA. Jadi yang nggak punya kartu kredit, gak usah pusing. Tapi, pas aku beli ada satu hal yang bikin pusing.

Setelah selesai pembayaran, ngga kunjung masuk email reservasi busnya. Karena ada limit waktu pembayaran aku stress banget ini nggak masuk pembayarannya. Kalau uang 300ribu melayang sih sakit, tapi lebih sakit lagi kalau seat Busnya nggak dapet.

Kemudian aku email langsung ke CS Indonesianya Easybook yaitu indo@easybook.com, aku juga coba sms CSnya bukti bayarnya tapi enggak ada bales. Alhamdulillah satu jam kemudian adminnya memberikan email konfirmasi bahwa pembayarannya diterima.

Sesudah itu kita dikirimin Bus Order Summary yang ada kode bookingnya. Nah, ini tiketnya guys, jadi silahkan diprint aja.

----
Eating @ Family Mart
Setelah safely landing, kita berdua langsung cuss cari makan dan cari tempat sholat.
Kita nggak ada ide sama sekali mau makan apa, yang kita pikirin adalah nuker kode booking dengan tiket. Karean terakhir 2018 ke Malaysia di TBS ini kode bookingnya harus dituker tiket gaes, dan kita harus siap ditempat keberangkatan 30 menit sebelum atau bisnya akan bhayyyy!

Setelah muter-muter nanya-nanya kesana kesini ternyata nggak perlu buat tuker tiket katanya. Cuma karena gak yakin aku pergi ke area luar depature hall ditempat bis-bis nge-tem dan nanyain personil star shuttlenya.

"No tickets, here is the ticket. 15 minutes before, here ok?". Artinya fix emang gak perlu tuker tiket dan petugasnya minta kita buat hadir di lokasi nunggu bis 15 menit sebelum waktu keberangkatan. FYI di Malaysia ini bisnya TEPAT WAKTU guys. Pake Capslock ya gw.. nanti gw jelasin pas kita udah mau naik bis.

Setelah fix dan tau nanti naiknya gimana. Kita cari makan karena laper. Karena nggak ada ide, akhirnya kita tadinya mau jajan-jajan cantik aja di Family Mart.. Hmm ternyata Family Mart ini ada cafenya dan makanannya lumayan menggoda.

Akhirnya kita memutuskan buat jajan + makan di Family Mart aja yang cepet.
Makan di Family Mart

Aku order nasi omelet daging, temenku beli nasi curry omelet. Kalian harus coba nasi curry ini enak banget pengen nangis. Jadi bumbu currynya selain kentel rasanya enak. Mana keluar microwave kayak anget gitu enggak seret, nasinya nasi-nasi Jepang yang lembut, pulen, putih. Harganya cuma sekitar 5 RM apa ya, murce pokoknya dan yang penting telurnya fluffy.

Ngga enaknya makan disini agak crowded. Jadi kita makan disebelah mas-mas tapi mas-masnya udah selesai gitu. Entah karena engga nyaman ada kita atau emang udah selesai makan. Jadi bersiaplah makan dengan strangers.

Disini juga self serve sih kayak makan di convinient store pada umumnya, jadi bersihin meja sendiri dan atur kursi sendiri. Kalau mau sambil ngecas juga ada tempatnya kok.

-----
Setelah selesai makan kita tunggu di ruang tunggu sebelum naik bis menuju Ipoh.
30 menit sebelum waktu ke berangkatan, kita tunggu di area nomor bis berentinya.
30 menit saking parnonya gw hahaha.

Bus Waiting Bays yang terletak di Level 1 Gateway KLIA 2 (Transportation Hub) 


Tapi 15 menit sebelum keberangkatan bisnya udah dateng dan orang-orang sudah pada ngantri.
Petugasnya membawa kertas yang isinya penumpang dan nama-namanya.

Jadi dia udah tau penumpangnya siapa aja dan duduk dimana. Dicocokin sama tiket kita dan kita disuruh naik. Bisnya nyaman, bersih dan legroomnya lumayan banget (tapi aku nggak memoto), gatau kenapa di trip ini aku sedikit ambil foto hahaha.

The Bus Will Leave You
Sambil gegoleran nunggu penumpang lain aku bilang ke Mba Geb,
"Mba ini kalau bisnya berangkat jam 13.45 ini bener-bener disiplin sih aku nggak paham lagi," Kataku sambil lihat jam dan tiket kami. Ditiket ditulis : "Departure time : 13.45". Penumpang sudah mulai masuk dan 5 menit sebelum berangkat bis sudah terisi penumpang.

Cess... Tepat jam 13.45 rem angin bus berbunyi dan bus berjalan dari KLIA 2 menuju Ipoh.
Kami berdua tertawa, sensasi naik bus tepat waktu yang belum pernah kurasakan selama berpuluh-puluh tahun naik bus, dari berbagai kota. Lewat 1 menit, bus sudah meninggalkan kita, makanya di tiket dituliskan harus siap di area keberangkatan 30 menit sebelumnya.

Yes, the bus will leave you unless you are waiting for them to come.

------
Ngga berapa lama kami berdua tertidur pulas. Aku terbangun denger "TRIPLE KILL" ternyata ada bocah di single seat seberang kami sedang main mobile legend. Jago juga ni bocah pikirku.

Bis mulai membawa kami ke area yang cukup rural, populasi kurang padat.

Ada sedikit perasaan berdesir, "OMG, Can I get back, Where even am I going?" Hahhaha... karena sepanjang jalan adalah pohon, hutan, ilalang dan sedikit sekali rumah.

Pemandangan sepanjang jalan yang gak ada apa-apa itu guys. 


Tapi rasa tegang agak berkurang diganti rasa penasaran adek ini kok "Savage! Savage! Maniac" ini lawan A.I. apa rank sih, muncul deh rasa suudzon.

Sore pun tiba, sampailah kami di Ipoh. Finally!
Teminal Amanjaya yang 11:12 lah sama mangga 2. wkwkwk



-------
Bersambung