Jumat, 14 Oktober 2022

Menulis Motivation Letter untuk Beasiswa

Jadi karena aku akan berpartisipasi di coaching clinic Erasmus 2022, berikut merupakan poin-poin penting yang menurut aku harus diperhatikan untuk menulis motivation letter yang sukses :


1. Perhatikan Basic Requirement
Buka website apapun yang kalian akan apply dan lihat apa persyaratan dasar yang diminta. Misalnya --> Motivation letter harus mengcover topik apa atau menjawab pertanyaan apa? Berapa jumlah kata-katanya? (misal maksimal 1000 kata), ikutin guideline jangan melebihi dari aturan.

Banyak yang merasa kayak, "Yaudah gapapa sih lebih sedikit". Kalau saran aku jangan, dikasih limit 1000 kata limit itu sebagai batasan bahwa kalian bisa mengeluarkan potensi kalian di jumlah huruf yang terbatas itu. Beberapa penseleksi juga mungkin pakai software pemindai kata dulu kalau misal lebih dari batas langsung auto gagal ngga dibaca dulu.

Jadi step pertama, ketahui dan perhatikan basic requirement!


2. Kenali maksud dan tujuan program dan pemberi beasiswa. 
Di dunia ini tidak ada makan siang gratis ya bunda. Kalian coba cari siapa pemberi beasiswa tersebut dan apa tujuannya memberikan beasiswa. Kalau seperti EMJMD, maka coba cari tahu tujuan programnya. Pastikan kalau motivation letter kalian selaras dengan tujuan program dan pemberi beasiswa. 

Contoh sederhana: Pemerintah Uni Eropa memberikan beasiswa Erasmus untuk mencetak profesional di bidang riset kosmetik dalam program EMOTION Master.

Maka di dalam Motivation Letter kamu harus mengandung >> latar belakang kamu yang menunjukkan bahwa EMOTION Master dan beasiswa itu akan membantu kamu menjadi seorang profesional dibidang riset kosmetik (misalnya pengalaman kamu membuat paper semasa kuliah tentang kosmetik, bisnis yang pernah kamu buat dan pengalaman edukasi kosmetik palsu di masyarakat).  

visi yang sama dengan pemberi beasiswa dan program >> tujuan kamu setelah lulus dari s2 kamu mau menjadi profesional dibidang riset kosmetik tentang bahan alam. 

Kalau kamu belum tau apa maksud dan tujuan beasiswa dan programmu, cari tahu dulu ya!
Karena pemberi beasiswa tentunya akan memberikan dana kepada orang yang memiliki visi yang sama dan memiliki potensi untuk mencapai visi tersebut. Ingat selalu, tidak ada makan siang yang gratis.  


 3. Fitur Unik yang dicari Pemberi Beasiswa
Masing-masing beasiswa pasti ada fitur "unik" yang ditunjukkan, maupun tidak seberapa ditunjukkan. Contoh: Chevening ingin mencetak Leader, maka Chevening membuat event untuk menginkubasi leader (kayak gala dinner dll (banyak networking event). LPDP ingin mencetak leader masa depan yang berkontribusi untuk Indonesia, dengan adanya Persiapan keberangkatan. Ini sebenernya fitur ya gaes, yang menunjukkan pemberi beasiswa itu mencari orang yang seperti itu. 

Untuk EMJMD sendiri, fitur yang cukup unik adalah mobilitas dan travel, dan multikulturalnya karena kalian akan masuk di kelas yang orang-orangnya dari seluruh dunia. Nah, karena kita akan berkuliah >1 negara dan >1 universitas di Eropa. 

Nah, di Motivation letter kalian kalau bisa, dimasukkan terkait dengan sifat kalian yang cocok dengan fitur unik yang ada dimasing-masing beasiswa tersebut. Contoh untuk EMJMD, kalian akan masuk ke kelas yang multikultur dan kalian harus bisa adaptasi cepat. Kalian bisa tulis bahwa kalian itu adaptif dan mudah bergaul misalnya, sudah ada pengalaman mislanya Exchange di Madagaskar selama satu tahun. 


4. Cari Masalah dan "Tujuan"
Bukan berarti kalian tinju-tinjuan ya guys. Tapi di Motivation letter itu harus mengandung masalah yang mau kalian selesaikan, dengan salah satu cara penyelesaiannya adalah "menuntut ilmu / upgrade ilmu" >> master >> beri aku beasiswa juseyo. 
Btw, ingat Kalau udah diselesaikan sama orang lain, itu bukan masalah ya guys. 

Kalau bisa masalahnya ini :
  • > Feasible atau bisa diwujudkan beneran solusinya, kalian jangan ngawur2 banget. Kalo bisa pake data lebih bagus
  • > Berkaitan dengan kondisi yang pernah kalian lalui, karena lebih personal lebih bagus. Jalan ceritanya ada. 
  • >Kondisi sekarang gimana? 
  • >Kondisi masa depan yang mau kalian buat gimana? dan alternatif solusi yang mungkin kalian tawarkan yang kayaknya bisa (dan belum ada atau menurut kalian belum ada).
  • > Masalahnya kalo bisa yang terkini, makin terkini atau futuristik makin bagus ya guys. Coba riset dulu ada apa di kehidupan dunia dan coba terawang di masa depan ada apa. 
  • Misalnya:  Master yang mau diapply: Fisika, Masalah: Macet, kecelakaan angkanya sangat tinggi, solusi : Kendaraan Anti-Gravitasi (ini risetnya udah ada beneran ya guys).
Kalo bingung coba liat Sustainable Development Goals,
karena itu adalah visi-visi masyarakat dunia yang belum diwujudkan. Kalo makin spesifik sebenernya makin bagus.

Setelah dapat masalah, maka kalian akan punya tujuan. Rata-rata orang yang mau sekolah S2 di luar negeri dengan tujuan "Mau sekolah aja" "Mau ke luar negeri aja" mereka ngga akan diterima. Karena orang yang punya visi aja setelah sampai di luar negeri se-bingung itu, apalagi yang engga. 

Akan keliatan dari Motivation letter kamu, apakah kamu orang yang punya "Tujuan" atau engga. Orang yang punya "Tujuan" akan fokus, semua ceritanya, semua sifatnya, semua visinya menuju untuk cara menyelesaikan masalah yang dia mau selesaikan, sedangkan yang "Mau ke luar negeri aja" tadi biasanya ceritanya gak fokus kemana-mana, jadi yang evaluatornya bingung, soalnya kaliannya bingung. 


5. Proof don't tell
Jadi guys, kan motivation letter kadang minta "Apa kelebihanmu". Disini kemudian orang terjebak dengan khilaf menuliskan "Saya Ganteng" "Saya Keren" "Saya Paling Pinter dulu di Sekolah". Ya, oke mungkin kamu emang ganteng kayak lee min ho, tapi bukan gitu cara untuk menuliskan trait atau sifat yang unggul yang kalian punya yang dimiliki oleh kalian.

Ingat :
1) Hanya tulis sifat atau trait yang menjadi competitive advantage yang sesuai dengan program yang kalian apply. Misal kalo Chevening ya harus tulis semuanya nyerempet ke Leadership. Jadi ganteng, keren gak penting.

2) Jangan tulis langsung sifatnya, pake teknik proof dont tell. Artinya untuk menceritakan sebuah trait, kalian harus kasih buktinya dulu, jangan langsung ujug-ujug "Saya Paling Pinter di Sekolah". Karena, kalo kalian tulis langsung itu kesannya kosong. 

Coba kalian bandingkan dua cara menulis berikut :
I am smart and excellent at work.

In 2020, my work proposal is accepted as the best proposal in the office and I was awarded The Best Young Officer which this award proof the competency and excellency work.

Jadi disini kalian membuktikan bahwa orang lain membuktikan bahwa kerja kalian bagus tanpa perlu membuktikan bahwa kalian emang pinter dan kompeten. Pokoknya haram banget buat nulis trait gitu aja tanpa cerita atau bukti tambahan karena kesannya kosong. 


6. Build your story
Karena tiap orang punya cerita yang beda-beda dalam hidupnya, kalau bisa selalu berikan personal touchnya disetiap motivation letternya. Ngga perlu curhat-curhat manja kaya di Lambe Turah, cukup sedikit aja. Misalnya :
"Growing up in agriculture family, I always have great interest in natural product"

Disini hintnya adalah "Agriculture family" >> menceritakan secara personal bahwa kamu itu dari keluarga pertanian gitu ya ceritanya. Jadi ada sedikit curhat dan personalized. 



7. Jahit Motivation Letter-Mu
Motivation letter yang baik dan solid adalah yang setiap kalimat di paragrafnya nggak ada yang kayak "terpaksa" dimasukin, semuanya nyambung : punya tujuan yang jelas, visi yang jelas, sesuai dengan visi yang dimauin yang memberi beasiswa dipadankan dengan mimpi, latar belakang kita, kehidupan kita yang lampau. Jadi ibarat sebuah baju atau serenade yang merdu dan indah. 

Motivation letter yang baik adalah yang semuanya dengan baik dijait! Aku selalu bilang ini ke yang aku evaluasi. Kadang kita suka maksa masukin apapun itu karena mau keliatan wow tapi sebenernya gak nyambung. 
Kalau semuanya nyambung dan at the end kamu akan menyajikan "pakaian" yang bagus. 

Jadi coba evaluasi kalimat per kalimatnya dan tanyakan lagi "Ini Kalimat ada Fungsinya Ngga bercokol disitu?" Kalau nggak ada, ganti. Ngga boleh ada satu kalimatpun yang terbuang. 


8. Check Grammar
Jangan sampe ada yang tipo ya guys, coba cek lagi sampai yakinn.

At the end segitu dulu
Kalau mau dikoreksi, jangan takut kalo yang ngoreksi pedes. Makin cabe 10 mungkin makin jujur ya.

Adios!