Feeling chubby? Fluffly? Heavy?
mungkin sebagian orang akan mengatakan "kamu lucu kok, imut-imut, bikin gemes..." waitt... tunggu dulu, lakukan kalkulasi BMI dan ketahui apakah "lucu"nya dirimu itu berbahaya atau masih dalam batasan "sehat". Karena terlalu fluffly dapat menyebabkan gangguan jantung, komplilkasi, bahkan kematian.
People said, "He's cute" but the weight is kill you slowly boy. :""). unless you loose some. you can do it, yeay! |
Apa itu Obesitas?
Obesitas adalah keadaan kelebihan berat badan di atas
normal. Salah satu cara mengukur apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak
adalah menggunakan ukuran BMI
(body mass index), yaitu menghitung berat badan dibagi tinggi dalam kuadrat
(BMI = kg/m2). Pada umumnya, seseorang dinyatakan obesitas jika ia
memiliki BMI sama atau lebih dari 27.
Secara umum, BMI sebesar 30
atau lebih sudah
mengindikasikan obesitas sedang sampai berat. Antara 27-30 dikatakan Overweight.
Patofisiologi
Kelebihan lemak/protein dari kebutuhan harian akan menyebabkan lemak/glukosa/protein tidak dimetabolisme. Metabolisme glukosa berperan penting
dalam mengatur penumpukan lemak, selama kelebihan kalori disimpan sebagai lemak
dan kekurangan glukosa akan terjadi pelepasan lemak sebagai sumber energi.
Individu yang obesitas mampu menyimpan lemaknya dengan mudah, namun tidak mampu
melepas lemak ini atau membakarnya untuk
energi.
Sel Lemak
Selain ukuran yang meningkat, sel lemak ini juga bisa berkembang. Ini yang menjelaskan yo-yo effect
Ada
teori yang menjelaskan mengenai perkembangan obesitas yaitu teori sel adipose yang
menjelaskan bahwa apabila jumlah sel di jaringan adipose meningkat maka ukuran
sel lemak juga meningkat. Selain ukuran yang meningkat, sel lemak ini juga bisa berkembang. Ini yang menjelaskan yo-yo effect, karena ukuran sel bisa mengecil, tetapi kita tidak bisa menghancurkan selnya. Seperti ilustrasi gambar dibawah ini:
Gambaran sel yang meningkat dan membesar saat obese, dan setelah diet
Ciri orang yang mengalami kegemukan:
1. Lemah, cenderung terus mengantuk.
2. kurang
keinginan untuk aktif atau melakukan aktivitas
3. Berat
badan bisa menjadi masalah
4. Makan untuk menghilangkan stress, misalnya kesepian, frustasi, kebosanan.
5. Nyeri/ketidaknyamanan pada sendi yang menopang
berat badan atau tulang belakangSasaran Terapi
Lingkar
pinggang < 100 cm untuk pria
Lingkar pinggang
< 87,5 untuk wanita
Serum
trigliserida , 150 mg/dL
Kolesterol
HDL > 40 mg/dL untuk laki-laki
Kolesterol HDL
> 50 mg/dL untuk perempuan
Tekanan
darah < 130/85 mm Hg
. Gula
darah puasa < 100 mg/dL
18.5>
BMI <25
\ Berat
badan turun 5-10% dari berat badan awal selama 6 bulan
jadi kalau lingkar pinggang kalian >87,5 wahai wanita, kalian harus berusaha diet supaya lingkar pinggangnya dibawah itu.
cara menghitung lingkar pinggang:
1) Dengan tali/benang kemudian ditegakkan di mistar2) langsung dengan meteran seperti gambar dibawah. Beli dimana? bisa di beli di toko alat tulis/toko jahit. kalau di Jogja ada di toko merah hanya 2.000 rupiah kalau nggak salah
Terapi
Non Farmakologi
1.
Modifikasi
Gaya Hidup
Diet diantaranya adalah pembatasan kalori,
perubahan proporsi lemak, protein dan karbohidrat dalam diet/asupan makanan,
penggunaan zat tambahan makanan, serta perubahan frekuensi dan waktu makan. Mulai dari Diet Atkin hingga Diet Mayo, semuanya merupakan modifikasi gaya hidup
2.
Terapi
Perilaku
Terapi perilaku diantaranya adalah modifikasi
lingkungan, pola pikir, efikasi diri untuk selalu optimis dan positif, menghindari stress.
3.
Aktivitas
Fisik
Melakukan olahraga secara rutin dapat membantu menurunkan kalori. Satu hal yang perlu diingat adalah
strategi-strategi tersebut harus dibuat personal yang disesuaikan dengan
kebutuhan penurunan berat badan pasien agar dicapai hasil yang optimal.
.
Terapi
Farmakologi
Terapi farmakologi hanya disarankan
untuk BMI >30 (kategori obesitas) atau >27 namun dengan penyakit pendukung/ faktor resiko
(diabetes, hipertensi, dyslipidemia) (overweight dengan faktor resiko). Terapi farmakologi (dengan obat, harus dengan sepengetahuan dokter).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar