Resensi Buku: Membangun Personal Wealth : Menuju Masa Depan
lebih Terencana
Penulis: Wiko H. Tanata
Tebal: 200 halaman
Penerbitan : Gramediana
Harga : 38.000 (Togamas)
Cover buku-dokumentasi pribadi
Suatu hari, saat praktikum, saya tertarik dengan salah
seorang teman saya yang punya hobi untuk investasi di reksa dana. Dia
menceritakan banyak tentang saham, obligasi, unit link, dan reksa dana itu
sendiri. Sebenarnya dari dulu, saya tertarik untuk tahu bagaimana “uang” dan “dunia”
itu diputar oleh uang. Apalagi semenjak saya kenal dengan Robert T. Kiyosaki
yang menulis buku “Rich dad, poor dad”.
Buku Membangun Personal Wealth karya Wiko H. Tanata mencakup
pengetahun umum tentang pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga, tabungan,
asuransi, utang, investasi dan warisan. Secara umum, menurut saya sudah cukup
lengkap.
Pada bagian awal “start” di buku ini, dimulai dengan kenapa
kita harus merencanakan keuangan? Cerita yang menarik mengupas wacana
kebangkrutan eksekutif pada saat mereka pensiun karena “Lebih besar pasak dari
pada tiang”. Fakta-fakta menarik dan bahasa-bahasa yang tidak “awam” soal
keuangan dibahas Pak Wiko dengan menarik.
Jujur kepala saya sedikit sakit waktu menekuni buku ini di awal, karena saya nggak familiar dengan bahasa-istilah ekonomi.
Dilanjutkan dengan topik-topik yang lebih berat, seperti
asuransi, investasi, obligasi, saham, unit link, hingga warisan. Jujur kepala
saya sedikit sakit waktu menekuni buku ini di awal, karena saya nggak familiar
dengan bahasa-istilah ekonomi. Tapi saat kita menyelam lebih dalam, kita bisa
memahami apa yang ingin di sampaikan dan menurut saya buku ini cukup
recommended bagi yang ingin mengatur keuangan dan masih pemula. Topik-topiknya
juga dibahas secara komperhensif plus ditulis dengan contoh-contoh perhitungan
yang bisa kita coba sendiri dengan kondisi keuangan kita.
Kekurangan buku ini, yang menurut saya—saya kurang
cocok adalah sangat menonjolkan “bunga” jujur dimana-mana seperti hutang dan
saham, juga tabungan pasti ada bunganya. Dan sebagai orang Islam, dimana “bunga=riba”.
Saya merasa kurang cocok dengan model investasi yang hanya kebanyakan seputar “menitipkan
uang” ini. Tidak dibahas investasi seperti pembelian properti, rumah, kos-kosan
misalnya (tunai juga ya, kalau kredit sama aja)? Yang menurut saya, saya lebih
sreg dibandingkan bunga-berbunga karena lebih halal.
Mungkin kalau ada buku
mengatur finansial dan investasi yang lebih islami anda bisa memberitahu saya?
Hahaha. Begitulah pendapat saya, tapi overall buku ini bisa meningkatkan ilmu
pengetahuan tentang bagaimana mengatur finansial pribadi agar tidak sulit di
masa depan.
keren review buku rich dad poor dad nya gan :)))
BalasHapus