Tampilkan postingan dengan label karima around the world. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label karima around the world. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Desember 2017

Strolling Around South Korea : Jeju Island Day 1: Hiking to Seongsan Ilchubong

Let me explain the details kenapa Jeju Island worth that hype ...
But this time, it will be much more slower ya. Check it out!

Seongsan Ilchubong 

(성산일출봉)


284-12, Ilchul-ro, Seongsan-eup, Seogwipo-si, Jeju-do

제주특별자치도 서귀포시 성산읍 일출로 284-12



Tentang ...
Seongsan Ilchubong adalah ex Gunung api atau ilmiahnya "Kerucut Piroklastik" atau lebih familiar disebut "Kerucut Abu"/tuff cone" dengan tinggi 90 meter dan diameter 600 meter yang terbentuk  karena aktivitas hidrovolkanik tipe Surtseyan (erupsi yang terjadi pada laut / danau yang dangkal) *seketika blog ini berubah jadi nasional g#ographic wakakak. Susah ya, intinya mirip cekungan/ceruk sekaligus puncak gunung yang asalnya dari bawah laut, meupakan hasil "Erupsi hidrovolkanik" lebih dari 100.000 tahun yang lalu.

Seongsan Ilchubong kalau dilihat dari udara sekelilingnya terdapat batu-batuan tajam banyaknya 99 buah (enggak ngitung sih jadi kalau salah ya maap) sehingga terlihat seperti mahkota. Bagian utara dan tenggaranya adalah jurang, bagian baratlautnya adalah bukit ber-rumput yang menuju Seongsan Village. Bagian puncaknya dikelilingi dengan bunga Canola yang bagus dan instagramable banget

kalau lagi musim semi sekitar April-Mei.

Seongsan Ilchubong dari udara :
Sumber Bisa dilihat bahwa desa kecil di bagian pojokan adalah Seongsan Village. Cantik banget kan

Tuff cone sendiri adalah salah satu bentuk dari bentuk-bentuk kerucut gunung volkanik. Macam-macam bentuknya ada Stratocones, Spatter Cones, Tuff Cones dan Cinder Cones (kalau penasaran bisa cek disini).

Supaya lebih gampang, mungkin bisa lihat ilustrasi bentuk-bentuk gunung api berikut ini :
Sumber : Volcanoe world - Oregon State University. 

Kepo soal Tuff Cone (agar posting ini sedikit berafedah) ada di gambar diatas nomor 3 pada gambar ini. Sedangkan gambar lainnya adalah contoh bentuk-bentuk gunung api lainnya. Bentuk-bentukan ini tergantung banget dengan rasio antara magma dan air. Kalau rasionya ada ditengah banyak maka akan terbentuk tuff ring / tuff cone. Intinya adalah, ketika kalian kesini, kalian sedang menikmati karya Yang Maha Kuasa ratusan tahun lalu, which is gak semua tempat ada.


Contoh tuffcone lainnya di muka bumi ini :
Diamond Head, Hawai, berikut penampakan diamon head. Kalau diamond head diameternya jauh lebih besar dari Seongsan Ilchubong.
sumber

Kalau ada yang tanya di Indonesia ada nggak ya ? Jawabannya sejauh yang saya cari nggak ada, CMIIW ya tapi (silahkan komentar bagi yang menemukan dan saya pun bukan orang geologi jadi maaf ya kalau salah :p).

World Natural Heritage
Seongsan Ilchubong disebut world natural heritage karena menurut UNESCO walaupun tuff cone di dunia ada banyak, tapi cuma satu "Hydromagmatic volcanoe" yaitu Seongsan Ilchubong yang well-preserved (dijaga dengan baik) dan memiliki struktur bagian dalam yang bermacam-macam menurut para ahli pegunungan. Karena bagus & juga bernilai saintific ini maka label world natural heritage ini ada.

Di Seongsan Ilchubong ini terdapat 6 spesies langka diantaranya : Crypsinus hastatusNeofinetia falcata Aeginetia indica, Orobanche coerulescensArisaema heterophyllum and Glehnia littoralis.

intip spesies-spesies langka :


Crypsinus hastatus (yang ini daku melihatnya)
Neofinetia falcata lebih dikenal dengan Furan (Japanese wind orchid), sudah banyak di kembangbiakkan karena bentuknya yang unik & cantik. Sayangnya saya nggak menemui spesies langka ini.


Aeginetia indica --> akarnya digunakan untuk obat. katanya di gunung2 pedalaman India juga banyak. Tetapi spesies ini penting di Korea Selatan, karena uniknya tanaman ini cuma bisa ditemuin di sini.


How to get there ?
Jika kalian pergi menggunakan tur/travel maka kalian bisa langsung meminta itenarynya sebelum keberangkatan. Kalian tinggal duduk manis biasanya travel akan menyewakan bus / mobil.

Kalau kalian pergi sendiri, checkidot~
Pesawat
Suasana Jeju International Airport (CJU)

Detail keberangkatan dengan pesawat: Dari Jakarta flight menuju Incheon International Airport (Seoul), maka kalian harus transfer ke Gimpo Airport, kemudian beli tiket penerbangan dari Gimpo Airport ke Jeju Airport. Kalian bisa pakai maskapai Jeju Air, Jin Air, Eaststar, Busan Air (kalau kalian dari Busan), Korean Air atau Asiana. Tips untuk booking sendiri bisa cek di thread trip advisor berikut.


Inside the local airlines

Aku sendiri menggunakan Jin Air dari Gimpo menuju Jejunya. Kalian jangan khawatir nggak boleh bawa makanan dan minuman, disini seperti penebangan lokal biasa. Menuju konter maskapai untuk check in dan menyetorkan bagasi, tapi ingat! Tidak boleh ada baterai apapun dalam tas yang akan ditaruh ke bagasi. Mereka akan cek lagi dan kalau terdetect maka tas kalian akan dibongkar untuk menegluarkan baterai tersebut. Contoh baterai : baterai kamera dan power bank. Baterai2 ini harus selalu di kabin dan aturan ini strict sekali.

Travelmates saya kelupaan saat pulang menaruh power bank di bagasi, dan apa yang terjadi ? dia didatangi pramugari untuk minta kunci kopernya. Kemudian kopernya di bongkar dan powerbanknya di ambil. Beruntungnya tidak ada yang hilang (aman), yang sial adalah ada traveler lain dari Thailand yang tidak memberikan kunci kopernya sehingga kopernya dibongkar dan keluar dari konveyor dalam keadaan tasnya rusak. Jadi peraturan ada bukan untuk dilanggar!


Sial adalah ada traveler lain dari Thailand yang tidak memberikan kunci kopernya sehingga kopernya dibongkar dan keluar dari konveyor dalam keadaan tasnya rusak. 

Diatas pesawat ini seragam pramugarinya menurut saya kalau di Indo unik dan kurang lazim. Pramugarinya menggunakan celana jeans dan baju kemeja warna hijau yang dimasukkan dalam celana dengan sabuk hitam, lengkap dengan topi hijau garis putih dan jepitan berbentuk kupu-kupu di bagian belakang. Jepitan ini adalah lambang Jin Air. Mbaknya begitu cantik, mancung, mulus, tapi lagi-lagi ketika senyum atau bicara ujung hidungnya tidak bergeming... ah filerisasi jika saya tidak salah duga :".

Dapat teh tapi tawar ya. Di dunia ini yang minum teh pakai gula bukan sebagai add-on kayaknya cuma orang Indo.
Dan ini teh gandum yang buat tenggorokan saya sakit bukan main.

Bus & Transportasi umum
Selanjutnya kalian bisa menggunakan transportasi umum seperti bus. Dikutip dari Jeju organization travel blog mulai Agustus 2017 terjadi perubahan rute & nomor bis jadi kalau kalian cari2 di website how to get there tetapi publicitynya sebelum tanggal itu, maka kemungkinan informasi tersebut invalid.

Kalian bisa download map untuk rute bis yang baru diwebsite ini, gampang banget pasti bisa. Sekarang transportasi umum di Jeju lebih baik dan pastinya nggak perlu takut lagi kalau mau kesana tanpa travel.

Rental mobil, dengan atau tanpa driver
Rental mobil di Jeju banyak banget dan sangat bervariasi untuk model sedan 1-4 orang kena charge sekitar 159 USD (Sekitar 2 jutaan) untuk 9 jam sudah termasuk driver, bensin, makan driver dan uang toll belum termasuk tiket masuk. Untuk model van (5-8 orang) sekitar 210 USD (2 juta 8ratus ribuan), kalau kalian bisa nyetir sendiri dan punya sim internasional kalian  bisa juga sewa mobil tanpa driver, cukup 32 USD saja per harinya. Biasanya untuk rental kalian bisa dijemput di hotel / langsung di bandara dan bapak-bapak taksinya bisa bahasa inggris. Kalian bisa booking dari bandara, tapi aku sarankan kalian booking sebelumnya via internet di Trazy, karena kalau booking sebelumnya rasanya lebih murah dan pastinya bapak-bapak drivernya bisa bahasa Inggris kekekek. Trazy ini website ini traveler friendly & trusted banget. Klik disini.

Opsi lain, ikut dalam grup kecil
Kalau kalian berangkat dengan grup kecil, otomatis mahal untuk sewa mobil, maka kalian bisa ikut dengan tour dengan van yang juga ada itenary ke seongsan ilchubong ini cukup 67 USD saja perorang untuk satu hari, seperti paket ini.

Kelebihannya kalian bisa bertemu dengan orang-orang baru yang pastinya kalau aku pribadi sih seneng banget bisa sharing-sharing dan nambah temen gitu. Karena traveling is not about the place, its also about the people. For me when travel... friend doesn't matter but people matter. Alias ku cuek aja ngeloyor sendiri (bukan tipe bees yang harus rame-rame dan menempel dengan orang *yap thats the perks of being ambivert), tapi sharing dengan orang-orang baru dan local is really fun, we gain new friend, hearing new stories, belajar banyak hal dari orang-orang yang gak pernah kita tahu sebelumnya ada di muka bumi. Malah bahkan ketika jalan sendirian, kita akan lebih kenal dengan diri kita sendiri dan betapa bosoknya kita (hahaha), karena kalau ada temen kita suka bergantung gitu dan suka ngeselin tapi gak sadar. Jadi kalau kalian solo travel, get some courage and minggle lah :). Rasulullah bilang kan ketika kamu mau tau sifat asli orang, pergilah dengan mereka (perjalanan gitu) and they true colour will show, and thats really true. 

Kalau malas untuk ikut grup tour, bagi kalian pecinta kebebasan ada tipsnya biar hemat, ambil tiket hop-on hop-off bus yang bisa digunakan seharian penuh cuma bayar satu kali yaitu sekitar 10 USD (135.000 rupiah) bisa cek disini.

Aku gak di sponsori Trazy kok, cuma dia trusted sih sepanjang yang kutahu. Jadi for newbies out there hope it will help. Sebenarnya banyak paketan lain kok yang ditawarkan misal oleh Trip advisor atau website lain, kalian bisa ketik di google "XXX land tour" XXXnya kalian ganti Jeju atau yang lain nanti akan keluar banyak banget land tour. Bisa juga kalian minta tolong di penginapan kalian untuk membookingkan land tour, biasanya di hotel/penginapan akan ada banyak flyer bertebaran untuk land tour, walaupun dari sepengamatanku lebih mahal dibanding yang di booking dari website sebelumnya misalnya di Trazy / Trip Advisor tadi.

Bebas Visa
Sekedar info kalau orang Indonesia bebas visa untuk masuk ke Jeju, tapi perlu diingat cuma Jeju saja kalau mau ke Seoul harus pakai visa. Tapi pasti banyak yang mikir, gimana caranya kalau harus keluar Incheon dan transfer airport ? Nah kabar baiknya. Kalian bisa ke Jeju langsung dari Indonesia dengan :
1) Lewat hongkong (jadi rutenya : Jakarta --> Hongkong --> Jeju). Kamu bisa naik beberapa maskapai seperti HK Express atau Chatay Pasific.
2) Lewat Kuala Lumpur. Mulai 12 Desember Air Asia membuka rute KL - Jeju. Sehingga rutenya adalah (Jakarta --> KL --> Jeju). Dan ke KL sangat affordable, jadi sebelum rutenya tutup kuy lah rame-rame ke Jeju.



Seongsan Village dari jauh

What to do?
Pertanyaan ini paling sering diajukan orang, kalau udah sampai sana njuk ngopo ?
Oke jadi ketika sampai kalian akan masuk ke area seperti padang rumput yang luas dengan tangga-tangga yang tinggi, silahkan hiking sampai puncak jika kalian suka hiking. 
Silahkan hiking bos. Nice view, kan ?

Sebelah kanan hamparan rumput, sebelah kiri tebing dan bawahnya laut. Makin naik, pemandangannya makin fantastis. 


Dan waktu aku pergi anginnya kencang banget antara bahagia atau petaka sih. Seumur hidup aku belum pernah menemui angin sekencang itu. Aku bahkan seperti mau terbang keseret angin. Masuk kalian membutuhkan tiket, jadi beli dulu ya... kemudian naiklah. 
Beli tiket, buat yang mau naik baca dulu precautionnya.

Kalau kalian kesini nggak bawa kamera yang bagus atau minimal tongsis untuk foto maka kalian mengalami kerugian yang besar. Buat kalian yang suka foto tempat ini bagus untuk foto-foto.

Instagramable lah... if you live for instagram wqwqwq

Aku sendiri banyak jepret tapi banyak yang blur karena aku tremor berat gak bisa nahan kuatnya angin. Poni dan kerudung udah super nggak bisa di kondisikan. Tapi jujur kena angin begini lepas stress juga. Sekaligus stress juga karena saat itu 11 derajat dan saya hanya pakai coat tertipis yang saya punya (karena suhu di jeju lebih hangat dari pada Seoul dan saya mikirnya mau hiking), jadi ibarat es batu dihembus-hembus ke pipi *lebay kebiasaan.



Capek foto dan hiking kalian bisa cari makanan dan minuman serta sovenir yang ada di dekat area parkiran. Banyak yang menjual kerajinan dan juga minuman jeruk jeju yang super famous sampai di Indonesia pun di endorse oleh Joshua Suherman. Seger, tapi menurutku jeruk adalah jeruk dan selamanya menjadi jeruk tidak akan terasa seperti es kopi yang saya cintai itu. 

Karims review :
Kalau aku sendiri suka tempat ini! menurutku pribadi ini adalah tempat terbaik buat chillin, jadi sambil lihat laut dari atas atau liat hamparan padang pasir berbatasan dengan laut & kota, badan dihembus angin, kita bisa merefleksikan dunia dan isinya, mana suasananya cerah tapi nggak panas sama sekali. Banyak orang yang berdiri sambil lihat laut sekedar untuk chillin. Walaupun kegiatan itu bisa kita lakukan dibanyak tempat (dan menurut orang gak berfaedah keleus), tapi buatku pribadi yang suka memikirkan bumi dan isi perutnya ini, this is such a cool experience sampe-sampe hampir ketinggalan rombongan. All the intuitive and philosophical thinker will understand it.

Are this place worth the hype ? Yes
Cocok untuk traveller: Yang mau chillin, suka hiking, suka panorama alam, suka nature experience, suka fotografi


3.75 Dioptri
A warm hug from the ocean, sending by the wind.
Seongsan Ilchubong, 22 Oktober 2017

Kamis, 16 November 2017

Strolling Around South Korea : #1 Intro-Reality Check!!

Akhir Oktober lalu disaat peak autumn *ceilah saya pindah goler-goler ke negara tetangga.
Negara yang saya pilih untuk di-gegoleran kali ini adalah Korea Selatan.

Ya! Korea Selatan! Semua orang pasti berfikir saya ke KorSel sekedar untuk mengejar oppa-oppa jago dance yang sekarang lagi hitz itu. Hmm..  tapi sebenarnya tujuan utamanya bukan itu, itu bukan tujuan utama toh oppa yang lagi hitz itu bisa di lihat kalo mereka lagi konser ke Indo kan :p.

Alasan sebenarnya sebenarnya sedikit berhubungan dengan project sampingan yang sedang saya kerjakan, yang bisa kalian ketahui nanti setelah projectnya resmi launching ya hahaha. Menurut saya sih sebenarnya travelling kemana saja, dengan siapa saja, gembel-gembel saja juga adalah oke, asal we are traveling with purpose, jadi ada sesuatu hal yang kita dapat dan bagi baik untuk diri maupun lingkungan kita (*Campaigner mode*).

Traveling with purpose :) misalnya buat ngerasain the perks of seeing halal logo dan tulisan "Surau" 

Kali ini saya bener-bener pilih waktu peak autumn karena mau lihat momiji (perubahan warna daun yang berubah jadi orens, bcs Im obsessed with this colour, ok I'm weird but I'm ok). Menurut saya kurang greget liburan ke negara empat musim tapi musim panas. Best season adalah fall alias autumn atau spring sebenernya. Engga terlalu dingin (katanya kalo lagi musim salju dinginnya bikin mager dan sakit buat yang gak kuat), kalo summer so-so udaranya tapi oke buat aktivitas outdoor kayak ke universal studio gitu.

Momiji yang kutunggu tunggu! Taken by : EOS M2 lensa standar kepemilikan umi.


Berhubung banyak yang bisa dibagi, mari di waktu yang terbatas antara tidur / menulis ini saya akan coba menuliskan ibroh perjalanan kali ini, sekaligus beberapa #realitycheck yang saya sejujurnya kaget ba-nget.

Drama (Ekspektasi) vs Reality.
Reality Check!

Drama (Ekspektasi) : Cowok model lee min ho dan mbak-mbak kayak Suzy dimana-mana. 

Realita : Tidak menemui satupun mbak-mbak model suzy / mas mas lee min ho kecuali yang operasi plastik, kalau kita lihat baik-baik wajahnya kalau ada operasian kalo aku pribadi kayak ada yang janggal gitu walaupun cantik :".

Mas Lee min ho kamu pasti ngumpet kan ? *banyak tapi cuma flyer doang


Jadi sumpah song hye kyo itu  nggak operasian cantik banget dude! Rata-rata orang korea (maaf bukan rasis ya) matanya sipit (lebih dari pada aku, aku termasuk belok loh), wajahnya strukturnya kotak & rahangnya besar, banyak yang size plus juga (alias nggak skinny kayak orang Jepang). Jadi I don't really understand kok mereka superficial banget. Sangat memuja penampilan :" dan sangat menghujat kepada aktris/aktor yang gendutan dikit atau ada apa dikit soal penampilan.

Soal operasi plastik : super biasa. di Myeongdong banyak orang keluar pake bandage gitu habis oplas. I won't jugde tapi itu bikin sedikit bulu kuduk berdesir sekaligus tidak percaya.
Kemudian di layar LED yang ngiklanin operasi plastik luar biasa banyak. Jadi aku gagal paham juga mereka kok kalau ada artis yang oplas ngehujat banget.

Dikit banyak diskusi dengan Kak Kim juga katanya oplas itu udah bagian dari culture mereka.. mereka susah dapat kerja kalau penampilan gak oke, atau di bully gitu. Walaupun banyak juga sebagian yang bertahan dengan wajah mereka yang alami. Karena mereka percaya kalau kecantika ideal itu bisa didapat..

I was wondering around and think deep down, "The country I used to adore, being so superficial ...(karena gw lumayan ngikutin soal pembulian artis yang misalnya dia lakuin enhancement atau idol yang dianggep gendut dibuli abis sampe serem gitu)"

dan jadi mikir juga soal menjadi 'superficial person' alias orang atau masyarakat yang cuma lihat dari kulit-kulit/casingnya doang. Atau being so impressed atau so disgusted dari casingnya doang.
Impressed sih sah-sah aja, tapi jujur kalau ada itu menyedihkan. Kita lho diciptakan Allah unik, dengan kelebihan kita sendiri-sendiri. Kalau kita mau nilai orang lain perfect, emang kita iya ? Sedih banget :((( . Mereka jadi mati-matian untuk achieve that gangnam beauty yang gak penting itu :( *gak penting buat daku sih.

Buat kalian yang masih sering swayed away by those thing coba deh rasakan ada ditengah-tengah komunitas yang hyper-superficial gitu. Merinding abis. Walaupun gw gak bilang kalo mereka nggak nilai dari yang lain, tapi ya... hahaha. Panjang urusannya kalau mau bahas ini.

Bahkan gw yang super ter-bully karena sipit dan kalo foto matanya gak keliatan termasuk belok disana...
Bener bener sesuatu yang bisa diukurpun (misalnya besar mata) itu relatif sekali.


Intinya gw sih nggak bilang kalau orang sana gimana-gimana, cuma kenyataannya yang gw rasakan secara pribadi sih gitu. Kalau gw mau compare sama Jepang, yang punya prinsip untuk merawat dan apresiasi apa yang Tuhan kasih, its hard for me to even compare (you know what I mean)

Moral of the story:  Apapun yang Allah kasih, syukurilah. Apapun yang Allah kasih ke orang lain, syukurilah juga (jadi don't judge) itu nggak baik. Kita gak tau cobaan apa yang Allah kasih ke orang lain lho. dan hidup ini singkat, hidup ini hanya titipan. Jika kita lebih dari orang : ingat itu hanya semata-mata ujian dan bisa Allah ambil kapan aja. Misalnya kamu ganteng terus tiba-tiba ada orang jahat yang menyamar sebagai pahlawan bertopeng keluar dari komik naruto siramin air keras ke muka kamu kan bisa kelebihan itu hilang dalam satu malam saja. Apakah itu mungkin? Allah bilang nggak ada yang sulit buat Allah. Oke tadi tapi terlalu khayal. wkwkwk.

Bahaya, kalo kaget jangan lompat ya.


Satu dulu ya...
kesimpulan reality check kali ini : Kalau berharap ke korea dan ada drama nabrak oppa-oppa di jalan mirip Suga atau Jin, atau Jonghyun tolong jangan mimpi ya wakakaka >__<

Foto ini memanfaatkan cahaya sunset jadi keliatannya agak drama. Tempat : Hello Kity Island, jeju


Bersambung ...


3.8 D
Lots of place has its own dark side. World is such a dark place, you know?

Selasa, 28 Maret 2017

Strolling Around Japan #3 : Sunny day in Inuyama

Berhubung Strolling around Japan ini masih ada berepisode-episode T__T (karena sesungguhnya dua minggu goler-goler di Jepang adalah waktu yang cukup panjang!) dan enggak akan kelar kalau enggak di kelarin (keburu Travelling lagi dan banyak hutang nulis dan keburu lupa)

Baiklah mencoba sedikit produktif~

Kali ini aku akan bahas tentang salah satu kota yang aku kunjungi dalam grup trip UGSAS (Conference yang aku ikuti, akan aku bahas di episode lain kalau ingat bwakakak) ke kota Inuyama di perfektur Aichi. Katanya sih, kota Inuyama ini dulu didiami oleh sebagian keluarga Tokugawa (yang samurai-samurai gitu deh, yang pasti dengar kalau pernah baca Samurai x).

Jadi, Inuyama ini bersebelahan dengan Perfektur Gifu. Jadi kalau menurut Google, Kota Kakamigahara (Perfektur Gifu) dan Kota Inuyama dipisahkan oleh that famous Kiso River.

Karena ada 2 Experience yang aku alami disini, jadi blog ini akan agak-agak panjang dengan dua bagian:
1: Bagian Strolling Around Inuyama (Sightseeing)
2: Bagian Strolling Around Pharma Company in Inuyama


Bagian 1: Strolling Around Inuyama


1. Kiso River
Rombongan berangkat dari Gifu pagi-pagi jam 8 dengan Bus menuju Inuyama. Lalu sesampainya di Inuyama kita berhenti di jembatan dengan bendungan. Ternyata jembatan itu adalah Jembatan diatas Kiso-gawa atau Kiso river.

Gunung Hachimori yang terlihat jelas dari jembatan Kiso-gawa
Ternyata ada edukasi dari pemerintah setempat tentang bendungan yang dibuat di Kiso River ini. dan kita semua masuk ke gedung di dekat bendungan untuk mendapat penjelasan mengenai bendungan ini. Overall, sangat edukatif.
Umi dan Bu Irwan lagi dijelasin tentang bendungan Kiso River ini :)
Budaya rapi orang Jepang. Sendalnya harus disusun kembali seperti semula ya!
Lokasi: dalam kantor dekat bendungan

Jujur, di pinggir sungai Kiso adem banget
dan enggak kayak sungai-sungai di deket rumah kita yang warnanya kayak susu coklat kental manis, ini warnanya biru, bening, adem, anginnya berhembus sepoi-sepoi. Ada kakek-kakek mancing juga, enggak kelihatan ada sampah. Dari jauh kita bisa lihat ada kastil inuyama dipucuk bukit.
Kayak di komik-komik

Sesungguhnya nongkrong di Jembatan sambil bengong dengan wajah yang disapu angin, mungkin adalah contoh kenikmatan hakiki. Andai aktivitas ini menghasilkan uang. LOL!

yang aneh adalah bagian bawah jembatan ini didesain sebagai "tempat perisitirahatan ikan". Yang aku juga rada gak paham apakah orangnya salah nerjemahin, tapi emang keliatan ada ikan-ikan yang kumpul di sela-sela balok. Begitu majunya negara ini sampai ikan aja ada tempat istirahatnya, sebagai bagian dari konservasi.
Crystal Clear~Andai kali ciliwung adem kayak gini, hopefully soon yak

"Ikan aja dikasih tempat istirahat =___="
"Kalau di Indo pasti udah habis semua ikannya" batin Karim dalam hati

disini sepanjang jembatan ini sangat fotoable, Sepanjang jalan kami dan rombongan berhenti dikit-dikit jepret sampai tour leader yang merupkan dosen dari Universitas Gifu kewalahan, Aku dan Umi juga ganti-gantian foto. Karena kami malas selfie terus berdua. Akhirnya umi meminta seorang bapak-bapak untuk memfotokan kami. Bapak itu dengan baiknya, mau memfotokan kami yang rempong ini. dan BAM! Bapak itu ternyata adalah Prof, K  (sebut saja begitu) yang merupakan salah satu board of director KAO corporation japan yang juga ikut dalam acara itu, so shameless wkkwkwkwk. Maap ya pak hahaha.

Pesan moral dari cerita ini : ketika minta fotokan jangan terlalu ribet-ribet amat!


Setelah dari Kiso River, kita langsung menuju Inuyama Castle

Seperti terlihat di foto sebelumnya, Inuyama Castle itu ada di puncak bukit. Jadi emang harus daki sampe pucuk dulu sebelum bisa sampai ke kastilnya. Nah, di perjalanan menuju "pucuk" ada 2 tempat yang wajib untuk di lihat yaitu Haritsuna Shrine dan Sanko Inari Jinja

2. Haritsuna Shrine
Kuil ini cukup menarik dengan aksen batu-batu dan kayu. Jadi Tori alias gatenya dari batu gitu. Dikelilingi pohon-pohon tinggi yang bikin teduh, Tapi jalan kesini cukup menanjak juga.

Dulu Abi pernah ke Haritsuna Shrine ini pas pertama kali ke jepang (sekitar 15 tahun yang lalu) dan tepat setelah 15 tahun abi balik lagi hahaha. Mungkin setelah 15 tahun berikutnya, abi akan kesini lagi juga ya~ itu menurut abi. Abi dejavu setelah minum dari mata air yang disediakan di kuil ini.

Kalau kamu ke kuil, coba minum aja. Gak bakal keracunan atau sakit perut sih (mungkin), seger karena langsung dari mata air dan bening banget.


Silahkan minum. Seger lho! Minumnya langsung via centong-centong itu btw


3. Sanko Inari Jinja
Jinja (kuil shinto) ini terletak setelah kita melewati Haritsuna Shrine, kita akan menemukan tanjakan (tangga tinggi berlapis) dan menemukan Tori/gate yang merah-merah mirip Fushimi Inari taisha di Kyoto.
This gate (or in japan Toori) looks so Japanese (nah lho kan?) hahaha

Kuil ini begitu khas dengan warna merah-merahnya. Baik lampu menuju jinja, gate-tori dan bangunannya, serba merah. Jadi keinget sampokong lagi? hahaha

This is too beautiful to be true, this sight is shooting somehow

Dibagian dalam kuil juga ada orang-orang yang memanjatkan doa supaya enteng jodoh dengan menggantungkan jimat bentuk love warna pink di dinding. Supercute! Ada juga couple yang dari jauh sengaja datang kesini berdoa semoga hubungannya awet dengan pasangannya. Tertarik? Hmm wakakak
Blending with super cutie wall (pura-pura baja aja padahal enggak tau itu apa)

Gate-gate kecil tersusun rapih dan rapat pada jalan jinja ini. Dan disini nggak serame fushimi inari, jadi bisa banget bikin foto bokeh yang kece disini.
Umi dan gate-gate (Tori) merah sepanjang jinja


Selanjutnya, sampailah kita pada main attaraction,

4. Inuyama Castle
Inuyama Castle adalah salah satu kastil tertua di Jepang. Kastil ini katanya aslinya selesai dibangun pada tahun 1440 oleh Pamannya Oda Nobunaga. Karena cukup tua, kastil ini unik karena terbuat dari Kayu dan menjadi salah satu National Treasurenya Jepang.

Baju Zirah. Dimana-mana baju zirah.

Nah, untuk masuk ke castle ini harus pakai tiket masuk 1 orang dewasa 550 yen atau sekitar 60ribu. Tapi ada juga yang paketan dengan beberapa tempat, nah rombongan kami beli yang paketan (karena berhubung udah dibelikan jadi nggak tahu beli dimana). Jadi beli satu tiket bisa masuk ke 4 tempat yaitu: Inuyama Castle, Inuyama Artifacts Museum, karakuri exibition show sama 1 lagi aku lupa. Harganya sekitar 1500 yen. Jadi dengan 160ribu saja sudah bisa masuk 4 tempat.

Tiketnya seperti ini:
Satu tiket untuk banyak tempat


Saat masuk castle kita disambut bapak-bapak yang akan mengecek tiket dan bapak2 yang dengan baiknya akan memfotokan kita di depan Inuyama Castle (Free photo service - gitu). Jadinya aku, umi dan abi foto bertiga. Tapi sumpah silau banget hahaha. Kemudian kita jalan masuk menuju kastilnya. Dipekarangan kastilnya ada banyak pohon-pohon dan dibawah pohon-pohon ada semacam meja pendek untuk duduk-duduk.

Kalau ini musim semi, pasti amaizing banget bisa makan sambil duduk-duduk dibawah pohon sakura di depan kastil. Tapi berhubung ini summer yang 39 derajat ogah banget makan disana.

Suasana diluar Castle
Sampai didepan kastil yang terbuat dari kayu seluruh bangunannya. Kami diminta melepas sepatu dan dikasih plastik untuk memasukkan sepatu kita. Sepatu silahkan dibawa sendiri-sendiri. Bagi yang bawa payung, bisa dititipkan dibawah.

Naiklah kami ke dalam kastil, yang lebih mirip rumah kayu biasa tiga lantai dengan banyak baju zirah disudut-sudut ruangan. Kayunya super licin dan tangganya sempit, jadi kalau sulit buat naik-naik kurang recommended.

Are Inuyama castle experience that amaizing?
Sejujurnya enggak begitu (haha). Ini semacam bangunan dari kayu tiga lantai yang isinya ada baju zirah gitu. Banyak ruang yang kosong. Menurutku sih jadinya sedikit boring (pandanganku aja yaaa terserah kalau menurut orang lain aku kurang tau). Ditambah lagi jalanan yang super menanjak tiada henti dari bawah sampai lantai tiga dalam kondisi perut kosong.

Jadi bagus sih, bisa lihat Inuyama dan Kiso River dari atas, Tapi ya, honestly sono mama sih~
Tapi seenggaknya kamu bisa foto kayak gini:
capek, menges yang penting fotonya wakakaka.
View from top!

Pas sampe atas "Shugoi-sughoi" doang karena adem sih hahaha engga lebih dari itu.

Tips
Karena Inuyama Castle ini dipucuk bukit, jadi siap stamina dan tenaga ya! (pucuk! pucuk! pucuk!)
Jangan pernah pakai kaos kaki waktu naik ke atas castle karena tangganya licin dan sempit (karena dari kayu) jadi mending lepas kaos kaki
Kita harus bawa sepatu kita naik (dikeresekin) jadi mending jangan bawa terlalu banyak barang!
Jangan lupa bawa minum!


5. Karakuri Museum
Museum "Boneka" ini terletak di satu komplek dengan Kastil Inuyama. Jadi ibaratnya disini ada 1 komplek "kota tua" dengan berbagai sightseeing place gitu.

Museum boneka ini berisi display boneka jepang jaman dahulu dan teknologi "Pewayangan" dan boneka "mekanik" ala Jepang. Disini ada semacam kuliah tentang boneka dan pertunjukan boneka,
Kuliah tentang boneka dan teknologinya

Menurutku cukup menarik karena mereka membuat boneka yang bisa bergerak (dari jaman dahulu kala).
  
Boneka yang bisa memanah 
Kuliah tentang Boneka mekanik yang bisa menyeduhkan teh. Boneka mekanik yang bisa bergerak ini sudah dibuat dari jaman dahulu kala. Ada penjelasan tentang sejarah sekaligus demonstrasi. Bonekanya pegang cangkir dan berhenti ke depan salah satu peserta tour sambil bergerak seperti "menyilahkan" pengambilan cangkir. Kalau cangkirnya nggak diambil, maka nggak berhenti bonekanya melakukan gerakan "menyilakan" Hihihi lucu banget ya.


Rombongan sibuk mendengarkan
Kakuri menurutku pribadi sangat menarik dan pastinya disukai orang tua dan muda. Di museum ini aku jadi paham ternyata orang Jepang dari zaman nenek moyang sudah aware banget soal teknologi. and they craved every single thing passionately, termasuk boneka.

6. Old Village Around Inuyama Castle
Sebenarnya bukan old village sih, cuma bangunannya aja yang kesannya jadi kayak "old" gitu (itu cuma sebutanku aja). Disekitar sini banyak toko seperti kedai es krim, toko kimono, tempat makan, toko sovenir dan bangunannya tua gitu.

Toko kimono yang maji takai alias mahal binggo sistaaa~ wahaha. The real kimono be like super expensive!

Banyak gadis-gadis wisatawan wara-wiri dengan kimononya disini.
Uniknya adalah, walaupun ini semacam pedestrian walk tapi ada lampu merahnya. Ada sih mobil yang lewat tapi bisa dihitung dengan jari. Waktu mau menuju Dolken museum (yang sayangnya nggak jadi kami masuki) kita berkali-kali berenti waktu lampu penyebrangan jadi merah (walaupun gak ada satu benda pun yang lewat!). Dengan taat dan tertibnya orang jepang mengantri. Kebayang kalo di Indo pasti semua orang udah laju aja mungkin ya.

Bersih, rapih, etnik! Aku suka sekali dengan atmosfernya
Sampai di suatu lampu merah, Gambar "lampu merah penyebrangan"nya udah kedip-kedip kuning artinya dari hijau mau ke merah. Aku sepontan ala orang Indo lari aja biar bisa nyebrang. Terus abi langsung teriak, "Eh jangan rima"

Ternyata semua orang Jepang disitu saat lampu mulai kedip, sudah enggak ada yang nyebrang (walaupun saat itu di jalan itu nggak ada satu pun kendaraan dan terlihat sangat lengang).

Moral of the story : Disiplin harus menjadi habit atau kebiasaan. Disiplin bukan masalah efektif atau tidak. Tapi disiplin adalah soal komitmen. Being strict somehow bring good to yourself.

Setelah selesai sightseeing kami langsung menuju salah perusahaan farmasi terbesar di Jepang, Eisai Pharmaceuticals.

Lanjut di Strolling around Japan #4 yes karena bahasannya farmasi dan panjang!

3.75 Dioptri
Inuyama is sunny and bright like you!




Sabtu, 18 Maret 2017

Strolling Around Japan #2 : One Fine Day in Kyoto

Akhirnya setelah berhasil mengumpulkan 7 buah dragonball aku mendapatkan kekuatan untuk menulis lagi! Yup this is not something special, but at least I have something to share (biar diri sendiri ini ngga lupa). Lanjut series Strolling Around Japannya.

Kali ini aku akan sharing pengalaman aku 1 hari di Kyoto. Kalau ada yang tanya, mending kalo ke Jepang kemana? aku akan jawab definitely Kyoto (yaa walaupun aku belum pernah ke semua kota di Jepang juga sih), cuma definitely I love this town!

Kyoto adalah salah satu kota yang terletak di Pulau Honshu, di Perfektur Kyoto, Jepang.
Nah, Kyoto ini mantan ibu kota pemerintahan yang sangat sarat akan kebudayaan jepang.
Kalau kita sering banget lihat di komik-komik kalau liburan sekolah pasti kalau nggak ke Kyoto, Osaka deshou? hahaha karena tempat ini menurut aku ibarat "Jogja"nya Jepang.

Kalau kamu pecinta sejarah, mau foto ala-ala dengan kuil-kuil dan bangunan super tradisional dan dapetin experience yang Jepang banget di kota yang sangat amat ramah dengan turis ini, Aku sangat rekomendasikan Kyoto, karena ini Jepang banget (hahaha).

Beberapa alasan kenapa kalau ke Jepang harus ke Kyoto:
1. You'll get a lot of experience yang emang nggak ada di negara kita (seperti bisa tau banyak sejarah dan menemukan pemandangan yang ngga ada di negara kita, misal kuil fushimi inari taisha yang super famous karena tori-torinya itu, makan mie ramen halal super terkenal). Banyak juga tempat sewa kimono dan orang-orang pada berseliweran pake kimono (terutama turis), jadi engga kerasa aneh. Kota ini kerasa "Jepang banget" buat turis.

2. Kota ini ramah turis! Banyak yang bisa bahasa Inggris, dan sign banyak banget yang pakai bahasa Inggris jadi lebih gampang.

3. Full of tourist attarction + akomodasinya murah. Aku nyesal banget cuma satu hari disini. 
I want to spend or EXPERIENCE 4 season here (kecuali summer kayakanya). Karena apa? I'll tell you latter on this blog yaa.

4. Surga bagi yang suka shopping. You won't be able to buy somethin japanese murcee disini. Mungkin ada (tapi kayaknya yang sepaket sama tourist attarction + sovenir murcee ya disini). Jadi misal masuk Golden Temple, terus didalemnya ada yang jual sovenir atau diluarnya, menurutku sih lumayan murah. I bought a lot of stuff here (*dasar suka shopping).

Ok. I'll share how I spend my day there!

From Gifu to Kyoto : Transit di Stasiun Maibara
Jadi dari Gifu kita naik kereta JR ya aku lupa (LOL, maklum udah lama), terus transit dulu di stasiun Maibara.

Stasiun ini namanya tidak asing bukan? Karena ini sering muncul di Connan the movie. Wakakak, aku dan umi berbincang sambil nunggu kita ganti Line JR (kereta). 
From Maibara Station (lantai 2)

Stasiun ini adalah tempat orang transit segala-gala rupa dari banyak penjuru, Dan disini juga ada kereta "liburan" yang pake batu bara. Kebetulan waktu nunggu, kereta "liburan" baru jalan. Kemudian disitu hebohlah semua orang, lambai-lambai kearah kereta itu. Jarang lihat orang Jepang yang "Heboh" gitu, 

Sambil nunggu Umi yang ngantri ke toilet. Aku muter-muter dibagian lantai atas Maibara Eki (Eki = station). Dipojok banyak sekali flyer-flyer promosi kota-kota lain. Ngga cuma flyer, ada juga yang pasang icon Rusa seperti ini:

Tertulis : "Shikamaru-kun" --> setauku artisnya "Rusa-kun" Ini kayaknya iconnya Nara (yang banyak Rusanya). Setiap kota dan tempat disini punya iconnya sendiri. Indonesia, Kapan ya?

Dan pretty much situation orang Jepang kalo antri masuk kereta: Sangat tertib! Makanya Umi panik banget mau ke toilet buru-buru takutnya nanti kereta udah dateng, engga bisa masuk karena harus antri paling belakang.
To be honest, ini "Indah"
 (kebayang kalo mau naik KRL Jakarta disikut sama emak-emak atau om-om dr samping #thuglyfe)
Welcome to Kyoto
Setelah naik kereta cukup lama (sekitar 2 jam kalau nggak salah), kita sampai juga di Kyoto dan hujan deras. Sebenarnya kita sudah tau akan hujan dan semua orang bawa payung, karena mereka akurat banget ramalan cuacanya, jadi tiap hari harus cek ramalan cuaca.

Sampai di Stasiun Kyoto, kita langsung beli 1 day bus pass yang harganya 500 yen (sekitar 60ribu rupiah?). Bentuknya kayak gini:
                                                            

                                                          
Ada mapnya juga disana, jadi bisa tau bisa kemana aja. Dan ada guidancenya kalo kita mau kemana. Ngga semua dilalui bus ini (tapi kayaknya hampir semua) jadi hemat banget. Mirip Hop on-hop off busnya Malaysia tapi yang jelas jauh lebih murah wkwkkw. Tapi beneran ada busa kayak gini bener-bener praktis buat turis.

Cara belinya, tinggal masukin uang kertas, dan pilih mau yang 1 hari atau 2 hari kalau nggak salah. Terus langsung kecetak deh kartunya.

Setelah beli kartu ini (yang ngantrinya setengah mati haha, rame banget turis!), kita tinggal pergi ke semacam shelter dimana bus itu akan bawa ke tujuan kita. Ada nomornya kok, don't worry kamu juga bisa tanya ke Bapak yang jaga di Shelternya dan bapaknya bisa bahasa Inggris. Joss...
Kyoto, my first love


Kinkakuji Temple
Golden Temple atau kinkakuji temple adalah salah satu kuil yang super terkenal dan famous dan kata abi terbagus yang pernah diliat. Sesampainya disini, ibu-ibu malah salah fokus ke toko di depannya yang murce. Tapi karena kita nggak punya banyak waktu, akhirnya kita langsung naik (ada semacam tanjakan 100 meter gitu) menuju kuilnya.

Soft Ice Cream Matcha Topping Emas
Karena temen abi mau ke toilet dulu, akhirnya kita nunggu. Karena bosan, akhirnya kita beli soft ice cream topping emas rasa matcha di toko depan Kinkakuji Temple.
Papan promosi dessert

Toko ini menjual berbagai makanan seperti dessert2 gitu. Es krim, jus, okonomiyaki kayaknya.

Recommended buat jajan es krim di depan kinkakuji temple

And well, kalau kalian liat foto di wallpaper komputer kantor, itu adalah es krim matcha itu. Dan ... itu adalah soft ice cream yang terenak yang pernah aku makan sejujurnya, entah itu karena laper atau apa. Kalau sama MCD jauh banget. Sama munch? beda sih. Lembut, gak terlalu manis dan matcha banget, conenya enak dan dibawahnya ada coklatnya.

harganya sekitar 350 yen (tanpa topping flakes emas) atau 40ribu rupiah. Waktu pulang kita beli juga yang topingnya emas. 

Aku nanya ke mas-masnya
"What is this? The ice cream with gold? Is that real gold?" *sambil mikir ini Mas-masnya paham nggak. Amaizingly, dia jawab:
"Yes that is real gold, flakes gold" dengan lancar. Mungkin mas-masnya emang sering melayani turis. 

Akhirnya karena penasaran, nyunyuchan beli. dan welll gak ada rasanya =___= mahal doang
Kadang di Jepang banyak "Add on" kurang berfaedah seperti flakes emas ini


Kemudian kita, jalan masuk ke Kinkakuji temple.
Menyebrang jalan, menemukan ada couple ini:
Ojok baper yes! *ala minceu lambe turah*.
Whoever you are, I hope your love grow and blossom like a sakura tree that reach April every year and bring joy to everyone that lean under its tree.
Maaf salah fokus *bawaan jomblo

Kuil ini dikelililngi taman yang indah (mirip hutan pinus gitu(?)). Pretty much situation that time adalah hujan, makan es krim, pegang payung dan kamera. Sejujurnya agak chaos, untuk untung enggak deras banget.
Tamannya bagus dan terawat walaupun menimbulkan kesan. And pardon my face yang kayak orang jahat -_-

By the way, masuk ke kuil nggak boleh bawa makanan. Jadi aku buru-buru menghabiskan es krim itu sepanjang jalan sebelum masuk "The real enterance of the kuil". Jadi taman-taman ini baru intronya aja. Buat kalian yang kesini untuk pertama kali mending beli es krimnya waktu udah pulangnya aja.

Masuk ke kuil, kita bayar tiket dulu. Nggak boleh sambil makan dan minum.
Kalau ada makanan, maka diminta makan di luar. Aku lupa biaya masuknya berapa, yang jelas, tiketnya bentuknya kayak jimat.

Bisa buat memento gitu


Kemudian kita sampai ke Kinkakuji Temple yang ramai banget. Kuil ini dikeliling kolam dan berlapis emas. Setiap sudut, memberikan foto dengan kesan yang berbeda, itu kata umi. Nggak percaya, tapi setelah coba sendiri, ternyata memang gitu :D. 

Agak menyesal adalah, pakai kerudung coklat yang kurang pop-up dan agak nge-blend dengan templenya. Thanks to Mirorrless Canon EOS punya nyunyuchan, fotonya sedikit bokeh. Buat kamu yang sudah sampai sini, jangan lupa untuk foto disetiap sisi.
Foto 1: Me and Mom Around The World. 
Foto 2 : no caption, I was happy

Nah bisa kalian bandingkan bukan foto 1 dan foto 2 beda rasa. atau biar keren bilangnya "Beda Vibe" gitu. Foto 1 menurutku agak kurang sih, itu adalah pemandangan pas baru banget lihat kuilnya. Semua orang numpuk disitu saking excitednya. Cobalah untuk memutari kuil ini. dan bam! fotonya vibenya beda-beda. 

Sayangnya kita nggak bisa masuk sih ke kuilnya. Jalan-jalan seger disekelilingnya sambil baca sejarahnya lewat google. Panjang sih kalau mau jelasin sejarahnya juga.

Keluar dari sini masih ada beberapa yang bisa dilakukan seperti berdoa (kalau anda budha), minum teh ala orang jepang, shopping di toko sovenir, dan masih ada beberapa kuil kecil di dalamnya (yang cuma lewat aja karena nggak ada waktu). 

"We do hope"
ada yang berdoa
                                  

Beli Postcard Murah!
Kalau aku beli postcard Toko Sovenir dalam Kinkakuji Temple karena jujur murah banget, dan bingung mau beli dimana. Udah cari-cari dimana-mana agak susah kalau bukan di tourist attraction (kalau nggak dijual lembaran dan mahal). Kalau nggak salah 280 yen/box (30ribu rupiah) isi 10 aku beli 3 box untuk dibagi-bagi. Jujur fotonya juga bagus-bagus, jadi itu alasannya kenapa postcard aku buat kalian itu Kyoto ya hahaha. Gomenasai :p

Ditoko sovenir ini juga ada banyak gantungan kunci dan patung/hiasan. Sayang nggak bisa aku foto karena kata nyunyuchan itu nggak sopan buat moto barang jualan di jepang. Hahaha.

Sholat di Kyoto
Karena jam sudah menunjukkan waktu sholat, dan nggak mau sholat ngemper. Kita memutuskan untuk balik ke station sekalian makan. Kita rencananya mau sholat di ruang menyusui.

Kalau mau sholat dan nggak ada prayer room, ada beberapa alternatif:
1. Sholat di ruang menyusui (izin dulu ke petugasnya)
2. Sholat di smoking room
3. Sholat di wastafel (sedih yang banget fix!)
4. Sholat di taman dan lapangan

Jadi kita balik ke station dan muter-muter cari ruang menyusui. Ternyata kita nyasar dan kita minta tanya ke petugasnya. Terus kita malah dikasih tau kalau di Kyoto Tower ada tempat sholat (mushola) di lantai 4 kalau nggak salah, Kyoto Tower bersebrangan dengan station. Langsung deh cus kesana.

Jadi tempat kita foto = depan stasiun, lalu yang kayak ada monas itu towernya. Nggak terlalu jauh kan? dan hujan deras :D

Sampai lantai 4 ternyata ada tourist information centre, dan disana kita diminta isi biodata sekaligus dapat nomor antrian untuk bisa masuk ke Prayer Room ini. Semua yang masuk (satu rombongan harus isi).
Entry Card Masuk Mushola
                                          

Setelah itu, kita masuk deh ke mushola kecilnya. 
Ada tempat wudhu kaya wastafel yang pendek ada tempat duduknya juga + cewek cowok dipisah. Super duper comfy dan mushola beneran (terharu). Bersih banget, adem, suka!
And my bad! Aku buka pintunya kelamaan sampe bunyi-bunyi alarm gitu. Super panik, nggak ngerti harus ngapain (kirain ngerusak sesuatu).
 Ternyata setelah masuk pintunya akan tertutup (nggak bisa dibuka) selama beberapa lama dan kalau dibuka kelamaan dia akan bunyi. Hahaha akhirnya, petugasnya datang dan matikan alarmnya.

Disana selain ada mushola ada juga:
1. Tempat penukaran uang (seperti ATM), jadi thats why selalu bawa dolar, kalo bawa rupiah nggak bisa dituker disini sih. 
2. Ruang tunggu keluarga 
3. Tourist Information Centre Kyoto
4. Tempat beli tiket kalau mau sightseeing di Kyoto Tower sekitar 600yen/orang, sayang nggak ada waktu jadi belum sempat.
5. Tempat beli majalah guide jalan-jalan di jepang
6. Tempat beli sovenir "Kyoto Tower".
7. Lantai dibawahnya ada toko 100 yen yang kualitasnya lumayan bagus (Daiso dan Aeon Mall)

Inget kan kalau di setiap kota ada "Icon" seperti Nara dengan Shikamaru-kunnya. Kyoto Tower juga ada lhoo. Yaitu Tawa-chan (maksudnya, Tower-Chan), lucu banget deh, Full of kawai-kawai
Tawa chan! Meccha Kawaiii



Makan di Kyoto, Halal?
Urusan makan mungkin akan aku jadikan 1 tulisan sendiri. Tapi dengan "Bismillahirohmanirohim". Kami memutuskan buat makan udon di mall underground deket eki.
Udon dan Free Ocha (Tawar), disini ngga ada teh manis wkwkwk

Fushimi Inari Taisha
Fushimi Inari Taisha adalah salah satu Jinja (Kuil shinto) yang cukup fenomenal dan harus naik kereta dulu (JR) kalau mau kesini. Kami kesana lumayan sore, tapi berhubung summer, jam 7 malam baru bener-bener gelep jadi oke-oke aja.

Ciri-ciri Jinja/Kuil shinto adalah bangunanya yang serba merah-merah.

Menuju kesana, kereta penuh dengan orang honeymoon kwkwkwk. Sekelompok orang Indonesia dengan Kimono juga spotted disini. 


Masuk ke jinja ini, nggak ada bayar apa-apa. Masuk-masuk aja.
Pertama masuk aku ketawa, agak mirip Sam Pho Kong di Semarang ya. Tapi ternyata enggak kok.
Samphokong? hahahaha!

Jinja ini sangat ramai. Ada banyak banget tempat ibadahnya, dan bisa naik terus untuk memutari Jinja ini. Sangat-sangat fotoable bagi kamu yang suka foto.. Bangunannya terawat dan bersih. Tempat ini juga sangat sering keluar di anime-anime (hahahah). Tempatnya adem.
Fushimi Inari
Hanging Hope(s)


Tapi jangan salah susah banget buat dapet jepretan yang bagus T___T karena tempat ini sangat penuh. Realitanya fotonya kek gini:
Kanan : Abis belanja apa maz?
Tapi jangan sedih! Banyak kok tempat yang sangat fotoable seperti ini:
Tidak perlu main gate untuk dapat foto yang bagus!

Tempat ini luas banget, sempat kepisah dengan teman umi-abi dan muter-muter tawaf sampai kecapekan karena areanya naik-turun.

Buat yang nanya icon Kyoto apa, mungkin ini?
                                                 

That's a wrap!
Kyoto dengan segala keramahannya sangat recommended untuk turis. And I will definitely back!

3.8 Dioptri
Somehow when I wake up in the morning. 
I was cried because everything is so messy 
I (couldn't) accept that I am adult now
Where (in the past) everything is under control, everything is so easy.
But (now) everything is getting harder
and when I let my feet walk around without direction
when I let my eyes staring blankly to some-how-unfamiliar places
and let my forehead touch the ground in un-familiar-park where no furry sajadah around
my heart speak on its own, "Don't you realize your faith getting thinner?"
and, in the way home. I sobbed.

Kyoto, 2016
#karimsaroundtheworld